159.188 Orang Pulang Kembali Karena Tidak Memiliki Izin Haji

Masjidil Haram di Makkah menerima beberapa gelombang jamaah yang tiba dari Mina untuk melakukan Tawaf Al-Wida (tawaf perpisahan), ritual haji terakhir, sebelum mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah atau ke rumah mereka.

Para peziarah terlihat dalam suasana spiritual yang terangkat dan euforia setelah menyelesaikan perjalanan spiritual seumur hidup mereka. Jamaah yang akan tinggal kembali di Mina pada Jumat malam akan meninggalkan kota tenda setelah menyelesaikan ritual rajam pada hari Sabtu, menandai akhir resmi dari ziarah tahunan.

Para peziarah, yang sedang terburu-buru, diperbolehkan meninggalkan Mina menuju Makkah sebelum matahari terbenam pada hari tashriq kedua atau mereka harus tinggal satu hari ekstra di Mina dan harus melempari setan. Mayoritas jemaah bersiap untuk mengosongkan Mina sebelum matahari terbenam pada hari Jumat.

Kepresidenan Urusan Dua Masjid Suci mengumumkan dimulainya rencana operasional kedua untuk memfasilitasi kelancaran pergerakan jamaah ke Masjidil Haram untuk melakukan tahajud dengan mudah dan nyaman serta berkoordinasi dengan semua sektor layanan dan keamanan yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan haji.

Kepresidenan telah mengerahkan semua fasilitas dan pengaturan untuk menyediakan sistem layanan terintegrasi standar dunia bagi jamaah haji yang berangkat di Masjidil Haram.

Pihak berwenang telah membuat pengaturan yang rumit untuk keberangkatan jamaah dari Mina sesuai jadwal dua hari yang mereka siapkan untuk menghindari kemacetan di Jembatan Jamarat serta untuk memastikan kelancaran pergerakan mereka ke Masjidil Haram untuk melakukan Tawaf Al. -Wida.

Wakil Menteri Haji dan Umrah Dr Abdelfattah Mashat mengatakan pada hari Kamis bahwa pihak berwenang telah memutuskan untuk melakukan pengelompokan jamaah untuk keberangkatan mereka dari Mina ke Masjidil Haram di Makkah selama hari Jumat dan Sabtu.

Jamaah memulai ritual rajam sore ini dengan tertib dan damai. Mereka masing-masing melemparkan tujuh kerikil, pertama di Jamrat Al-Sugra, kemudian di Jamrat Al-Wusta, dan akhirnya di Jamrat Al-Aqaba dalam ritual meniru rajam setan Nabi Ibrahim di tiga tempat di mana dia dikatakan telah muncul mencoba untuk menghalangi dia untuk mematuhi perintah Tuhan untuk mengorbankan putranya, Ismail. Ritualnya adalah penolakan kejahatan dalam segala bentuknya dan janji untuk tidak pernah menjadi korban intrik dan intrik Setan, yang terkutuk.

Para peziarah berpindah dengan mudah dan nyaman dari satu pilar ke pilar berikutnya sambil melemparkan kerikil ke pilar tersebut. Beberapa jalur dialokasikan untuk kelancaran pergerakan jamaah ke kompleks Jembatan Jamarat bertingkat.

Lebih dari 1,8 juta peziarah yang berasal dari lebih dari 150 negara berangkat dari kamp mereka di Mina ke Kompleks Jamarat pada waktu yang dijadwalkan pada Jumat sore. Peziarah mencapai Jamarat dengan Kereta Mashair dan bus sementara peziarah yang tinggal di tenda yang terletak di dekat Jamarat berjalan kaki ke fasilitas tersebut.

Setelah menyelesaikan ritual rajam, jamaah kembali ke akomodasi mereka di kamp Mina, mengemasi bagasi mereka dan menaiki bus yang membawa mereka ke Makkah untuk melakukan tawaf perpisahan. Meskipun haji, salah satu dari lima rukun Islam, berakhir secara resmi pada hari Sabtu, hari ketiga Tashreeq, jemaah diperbolehkan berangkat sehari lebih awal.

(gulfnews.com/asianews.it/saudigazette.com.sa)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS