Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 28 Juni 2023, Jadilah Nabi yang Baik yang Berbuah Baik

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Jadilah Nabi yang Baik yang Berbuah Baik.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 28 Juni 2023 dengan judul Jadilah Nabi yang Baik yang Berbuah Baik. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Jadilah Nabi yang Baik yang Berbuah Baik.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 15: 1-12.17-18, dan bacaan Injil Matius 7: 15-20.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 28 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Dewasa ini sekte dan ajaran baru banyak bermunculan.

Dalam ruang demokrasi dan kebebasan setiap orang tentu boleh membentuk organisasi atau kelompok yang dipandang baik untuk kehidupannya.

Tetapi persoalan muncul ketika kehadiran sekte atau ajaran baru menimbulkan keresahan bagi banyak orang.

Persoalan itu muncul tatkala ajaran yang dihidupinya bertentangan dengan ajaran agama yang lazim, yang kemudian mengakibatkan perpecahan dan konflik di dalam masyarakat.

Meskipun demikian, kehadiran ajaran baru acapkali menarik banyak orang untuk bergabung.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 26 Juni 2023, Keluarkanlah Dahulu Balok dari Matamu

Berbagai karya karitatif dan bahkan iming-iming uang yang berlimpah seringkali digunakan sebagai “produk jualan” yang dipakai untuk memikat banyak orang.

Masyarakat kita yang miskin dan sederhana tentu amat mudah tergiur dengan tawaran tersebut.

Keberadaan sebuah sekte amat dipengaruhi oleh figur pendiri atau pemimpinnya yang konsisten mewartakan dan mempropagandakan berbagai ajaran dan nubuat kepada calon pengikutnya.

Acapkali pemimpin dianggap sebagai nabi atau utusan Tuhan.

Berhadapan dengan kenyataan ini, pada zamanNya, Yesus mewanti-wanti para pengikutNya untuk berwaspada dengan kehadiran nabi palsu itu dan ajarannya.

Nabi itu digambarkan Yesus seperti domba yang berbulu serigala. Mereka tampak baik dan murah hati, tetapi sesungguhnya memiliki hati yang busuk untuk merusak dan menghancurkan fondasi iman umat akan Allah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved