Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 26 Juni 2023, Keluarkanlah Dahulu Balok dari Matamu
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Keluarkanlah Dahulu Balok dari Matamu.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Keluarkanlah Dahulu Balok dari Matamu.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kejadian 12: 1-9, dan bacaan Injil Matius 7: 1-5.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 26 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
“Manusia siapakah engkau sehingga berani menghakimi sesama?”
Manusia memang makhluk sosial; tidak bisa hidup tanpa orang lain, karena orang lain turut memberi makna dan arti pada hidupnya.
Tetapi kadang dia lupa akan kodrat sosial ini. Dia terlalu membanggakan dirinya dan berani merendahkan sesama, bahkan tidak malu
menghakimi mereka.
Dia tidak sadar bahwa dia sendiri juga memiliki kekurangan dan kelemahan. Dia memperlihatkan sikap munafik dalam kebersamaan dengan sesama.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 26 Juni 2023, Karena Taat Total, Abram dan Keturunannya Diberkati
Yesus sangat membenci sikap munafik. Dia mengingatkan, ”Mengapa engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”
Yesus mengingatkan para pengikutNya supaya menghindari penghakiman terhadap orang lain karena manusia tidak berhak sama sekali untuk menghakimi sesamanya.
Tindakan menghakimi seseorang adalah hak istimewa Allah. Peringatan ini tentu saja tidak meniadakan praktik mengoreksi sesama dalam suatu kehidupan bersama.
Berlandaskan kesadaran bahwa setiap manusia mempunyai kelemahan dan kekurangan, kita harus mengintrospeksi diri sendiri secara jujur, berani mengoreksi sesama dalam kasih persaudaraan, bebas dari sentimen pribadi dan berbagai prasangka, dan dengan bijaksana memperlakukan orang lain yang memusuhi kita.
Jika kita bebas dari cinta diri yang berlebihan, berani melepaskan diri dari macam-macam keterikatan dan membiarkan Allah berkarya dalam diri kita, maka tentu akan terjadi aneka mukjizat yang tak pernah kita harapkan, sebagaimana terbukti dalam pengalaman iman Abraham yang menanggapi panggilan Allah menjadi Bapa kaum beriman.
Tuhan bersabda, “Aku akan memberkati orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” (Kejadian 12: 3).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 25 Juni 2023, Jangan Takut Pantang Mundur
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Kita belum sampai pada tahap koreksi diri secara jujur. Kita masih ada pada barisan kelompok pembenci. Pembenci hanya melihat kesalahan orang lain.
Kita begitu cepat dan mudah menghakimi seseorang dengan kegagalan atau kesalahan yang dilakukan orang lain.
Tampak jelas, betapa sukarnya mengingat kebaikan orang lain dan betapa mudah mengingat kegagalan atau keburukan sesama.
Dalam bahasa Yesus, kita lebih mudah melihat selumbar benang kesalahan pada orang lain, sementara ada balok besar pada mata kita.
Balok adalah simbol keangkuhan dan egoisme. Maka menghakimi orang lain tidak lebih dari sebuah sikap angkuh dan ingat diri yang menilai orang lain lebih buruk dari kita.
Oleh karena itu, Yesus meminta untuk tampil jujur dengan mengeluarkan balok besar dalam diri kita kita, agar mampu memandang orang lain secara obyektif, apa adanya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Juni 2023, Namanya Adalah Yohanes
Lebih dari itu, memandang orang lain apa adanya juga memampukan kita untuk menilai diri, apakah saya juga baik atau justru lebih buruk daripada orang lain.
Kontemplasi
Beranikah anda jujur pada dirimu sendiri? Jika terjadi konflik dengan orang lain, apa usaha anda untuk menyelesaikannya? Keluarkanlah dahulu balok dari matamu.
Doa
Ya Tuhan, bebaskanlah aku dari berbagai prasangka dan pikiran negatif tentang sesamaku. Semoga aku semakin berperilaku adil dan memandang sesamaku sebagai saudara yang patut dikasihi dan dihargai. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin. Selamat memasuki hari baru. Selamat beraktivitas. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 26 Juni 2023

Bacaan Pertama – Kejadian 12:1-9
Abram dipanggil Allah
Bacaan dari Kitab Kejadian:
Di negeri Haran Tuhan bersabda kepada Abram, “Tinggalkanlah negerimu, sanak saudaramu dan rumah bapamu ini, dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan akan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau. Dan segala kaum di muka bumi akan menerima berkat karena engkau.”
Maka berangkatlah Abram sesuai dengan sabda Tuhan. Lot pun ikut bersama dengan dia. Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran. Abram membawa Sarai, istrinya, dan Lot, anak saudaranya, segala harta benda milik mereka dan orang-orang yang mereka peroleh di Haran.
Mereka berangkat ke tanah Kanaan, dan sampai di situ, Abram berjalan melintasi negeri itu, sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More.
Waktu itu negeri tersebut didiami orang Kanaan. Maka Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan bersabda, “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.”
Maka Abram mendirikan di situ sebuah mezbah bagi Tuhan, yang telah menampakkan diri kepadanya. Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel.
Di sana ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat, dan Ai di sebelah timur. Lalu ia mendirikan sebuah mezbah di situ bagi Tuhan, dan memanggil nama-Nya. Sesudah itu Abram berangkat lagi, dan makin jauh ia berjalan ke tanah Negep.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mzm. 33:12-13.18-19.20.22
Refr. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya.
1. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia;
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.
Bait Pengantar Injil – Ibrani 4:12
Refr. Alleluya.
Firman Tuhan itu hidup dan kuat, menusuk ke dalam jiwa dan roh.
Bacaan Injil – Matius 7:1-5
Hal menghakimi
Dalam Kotbah di Bukit, Yesus berkata, “Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi.
Dan ukuran yang kalian pakai untuk mengukur akan ditetapkan pada kalian sendiri. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu, ‘Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu’, padahal di dalam matamu sendiri ada balok? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.