Berita Lembata

Pandu Budaya Sekolah Lapang Kearifan Lokal Temukan Ratusan Objek Pemajuan Kebudayaan

OPK ini ditemukan setelah sebanyak 21 Pandu Budaya dari 12 desa se-Kabupaten Lembata mengikuti Sekolah Lapang Kearifan Lokal ( SLKL ) Desa Hoelea II

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Krisantus Boro sedang memaparkan materi tentang "Lahir dan Mati sebagai orang Lamaholot" dalam kegiatan Sekolah Lapang Kearifan Lokal di Desa Hoelea 2, Kecamatan Omesuri, 22 Juni 2023. 

Dari total 21 OPK prioritas untuk pendokumentasian, kategori pengetahuan tradisional paling banyak dipilih yakni 5 OPK disusul 4 ritus, 4 teknologi tradisional, 3 tradisi lisan, dua OPK kategori seni dan 1 OPK kategori Olahraga Tradisional. 

Dari total 21 OPK prioritas untuk pendokumentasian, kategori pengetahuan tradisional paling banyak dipilih yakni 5 OPK disusul 4 ritus, 4 teknologi tradisional, 3 tradisi lisan, dua OPK kategori seni dan 1 OPK kategori Olahraga Tradisional. 

Satu-satunya objek pemajuan kebudayaan kategori olahraga tradisional yakni Nodi. Ini merupakan olahraga tinju tradisional yang dimiliki masyarakat kampung adat Lewohala di Ile Ape dan Ile Ape Timur. 

Sebelum identifikasi, para peserta dibekali sejumlah pengetahuan terkait kebudayaan Lembata baik kebudayaan masyarakat adat Lamaholot dan masyarakat adat Edang. 

Baca juga: 10 Pemilih di Lembata Berusia di Atas 100 Tahun

Tentang budaya Lamaholot, para peserta yang akan nanti menjadi pandu budaya di tiap desanya ini, dibekali tentang Sistem Budaya Masyarakat Lamaholot oleh Agustinus Gehi. 

Sementara Krisantus Boro memaparkan tentang Lahir dan Mati sebagai orang Lamaholot. Sementara budaya Edang disampaikan oleh Yohanes Teheq dan Eman Ubuq. 

Yohanes Teheq memaparkan materi tentang Tradisi Lisan dan Pangan Lokal Edang, sedangkan materi "Kepercayaan Edang Wela dan Manifestasinya Dalam Hidup Beradat Komunitas Edang" dipaparkan oleh Eman Ubuq. 

Sementara narasumber dari Kemendikbud mendampingi para peserta tentang teknis penggalian data dan pendokumentasian OPK. 

Selain itu, para peserta juga belajar tentang Pemanfaatan Pangan Lokal untuk Konsumsi Masyarakat Adat yang disampaikan Apol Mayan, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan Kabupaten Lembata. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved