Timor Leste

Apa yang Dapat Dipelajari Gerakan Kemerdekaan Bougainville dari Timor Leste?

Setelah puluhan tahun menunggu, kemerdekaan Timor Leste tiba-tiba datang. Bougainville harus bersiap untuk lintasan serupa.

Editor: Agustinus Sape
SrA Peter Reft/DVIDS
Warga daerah otonom Bougainville di Papua Nugini mengantre sebagai bagian dari keterlibatan kesehatan masyarakat di Klinik Medis Arawa, 3 Juli 2015. 

Setelah puluhan tahun menunggu, kemerdekaan Timor Leste tiba-tiba datang. Bougainville harus bersiap untuk lintasan serupa.

Oleh: Jim Della-Giacoma

Timor Leste dan Bougainville adalah dua komunitas pulau tropis kecil — satu di Asia Tenggara, yang lain di Pasifik Selatan.

Meskipun budaya dan sejarah mereka berbeda, mereka memiliki ikatan politik yang sama. Mereka berdua memberikan suara yang sangat besar untuk kemerdekaan dalam referendum yang disetujui secara internasional, dengan suara Timor Leste datang pada tahun 1999 dan suara Bougainville pada tahun 2019.

Tetapi hanya Timor Leste, yang juga disebut sebagai Timor Timur, yang sekarang menjadi negaranya sendiri.

Kesejajaran apa yang dimiliki jalan menuju penentuan nasib sendiri di Timor Leste untuk Bougainville karena ingin mencapai tujuan yang sama?

Memulainya Sangat Lambat

Sejarah memberi tahu kita sebuah kisah tentang jalan berliku yang diambil negara-negara seperti Timor Leste menuju kemerdekaan dan peran lembaga dan komunitas internasional.

Bagi Timor Leste, kemerdekaan datang secara bertahap—kemudian tiba-tiba.

Perlu diingat dua kecepatan ini ketika kita memikirkan proses perdamaian dan aspirasi Bougainville untuk merdeka.

Jalan awal menuju kemerdekaan di Timor Leste sudah berlangsung selama beberapa generasi.

Kronologi sejarah kemerdekaan Timor Leste dimulai pada tahun 1960, ketika Majelis Umum PBB menambahkan “Timor dan dependensinya” ke dalam daftar wilayah yang tidak berpemerintahan sendiri.

Timor Leste kemudian ditinggalkan oleh Portugal setelah Revolusi Bunga 1974. Sebuah perang saudara pecah antara faksi-faksi politik Timor Timur yang bersaing, dan pihak yang menang mengeluarkan deklarasi kemerdekaan sepihak (UDI) yang tidak diakui secara luas lebih dari seminggu sebelum negara tetangga Indonesia menginvasi wilayah tersebut pada akhir tahun 1975.

Baca juga: Nyawa Menteri dan Perdana Menteri Timor Leste Terancam Usai Krisis Politik Tahun 2006, Kacau!

Pendudukan Indonesia yang dihasilkan berlangsung lama dan brutal. Selama 24 tahun, angkatan bersenjata Indonesia mencoba dan gagal menekan aspirasi rakyat Timor Timur untuk merdeka. Kekerasan hanya membuat orang Timor Timur lebih fokus dan bertekad.

Demikian pula, jalan menuju kemerdekaan di Bougainville telah menjadi maraton antargenerasi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved