Breaking News

Berita Sumba Timur

Tidak Mampu Bayar Uang Sekolah, Anak-anak Tidak Berkebutuhan Khusus Masuk SLB

Dijelaskan, dirinya memang belum  pernah ke lembaga manapun atau lembaga terkait untuk melaporkan kondisi yang terjadi di SLB Kanatang.  

Penulis: Ferdi Naga | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/FERDY NAGA
SLB KANATANG - Nurhayati Ali salah satu guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Kanatang, Kabupaten Sumba Timur pose bersama siswa 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ferdinand Edo Putra Naga

POS-KUPANG.COM, SUMBA TIMUR - Tidak mampu membayar uang sekolah, anak-anak normal sekolahkan ke Sekolah Luar Biasa (SLB) Kanatang, Kabupaten Sumba Timur.

Hal ini di jelaskan oleh Nurhayati Ali salah satu guru dan juga pembimbing di  SLB Kanatang, Kamis 22 Juni 2023.

Menurut Nurhayati. di sini memang kami tidak ada batasan untuk menerima anak-anak yang tidak berkebutuhan khusus, termasuk anak yang tidak mampu membayar uang sekolah.

Baca juga: Warga Kanatang Resah Ruas Jalan Waingapu - Haharu Rusak

"Jadi kami disini tidak hanya menerima anak-anak yang berkebutuhan khusus saja, tetapi juga anak-anak yang tidak berkebutuhan khusus, datang dengan keluhan seperti itu, kami menerima. Kami menerima mereka, karena demi mencerdaskan anak bangsa dan mereka punya hak untuk mendapatkan pendidikan," kata Nurhayati.

Ia mengatakan kami sudah survey ke orang tuanya dan hasilnya memang orang tuanya tidak mampu, pekerjaan orang tua mereka seharian itu mencari batu kerikil untuk di jual.

Dijelaskan, dirinya memang belum  pernah ke lembaga manapun atau lembaga terkait untuk melaporkan kondisi yang terjadi di SLB Kanatang.  

Baca juga: Jelang HUT Bhayangkara Ke-77 Polres Sumba Timur Gelar Kegiatan Trabas dan Bagi Bantuan

" Jumlah anak-anak  yang tidak berkebutuhan khusus, bersekolah disini kurang lebih ada sepuluh orang dari SD, SMP, SMA yang bersekolah di sini," ungkapnya.

Dikatakan, mereka sebenarnya dimasukan kedalam golongan tunalaras tapi di SLB Kanatang sudah tidak ada kategori itu, sehingga mereka masukkan kedalam kategori tuna grahita.

" Tuna Laras itu kategori anak-anak yang nakal, yang tidak bisa di bina lagi dan di bawa kesini tapi karena sudah tidak ada jadi masuk di kategori Tuna Grahita," pungkasnya.

Baca juga: Kantor Camat Disidak Plt Sekda Sumba Timur, Ini Penjelasan Camat Kanatang

"Untuk bantuan biasa diberikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sumba Timur yang bekerja sama dengan Yayasan Bethel, terus ketika ibu asramanya sudah meninggal, Yayasan Bethel menyerahkan pengelolaan kepada Dinas sosial hingga saat ini," tambah Nurhayati

Ia berharap agar pemerintah lebih memperhatikan anak-anak yang berkebutuhan khusus ini, bukan karena kami di bawah naungan provinsi, kami di wilayah Sumba Timur, kami masih bagian dari tanggung jawab Kabupaten Sumba Timur.  (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved