Berita NTT
DPRD NTT: Pelestarian Kuda Sandalwood Sumba Perlu Ditingkatkan
Emanuel mengatakan, NTT khususnya di Sumba memiliki kekayaan yang bersifat unik dan khas sebagai branding lokal yaitu Kuda Sandalwood.
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Anggota Komisi V DPRD NTT, Emanuel Kolfidus menyampaikan pelestarian kuda sandalwood Sumba perlu ditingkatkan baik oleh Pemerintah maupun masyarakat.
Hal ini disampaikan Emanuel Konfidus saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Rabu 21 Juni 2023
"Keberadaan Kuda Sandalwood harus dilindungi dan dilestarikan. Jangan sampai Kuda Sandalwood sama seperti Sandalwood atau Cendana yang saat ini perlahan punah di Pulau Sumba," ujar Emanuel.
Baca juga: DPRD NTT Sebut Bantuan Menteri Sosial RI Bukti Kepedulian Pemerintah Pusat untuk NTT
Emanuel mengatakan, NTT khususnya di Sumba memiliki kekayaan yang bersifat unik dan khas sebagai branding lokal yaitu Kuda Sandalwood.
Di mana, keberadaan Kuda Sandalwood menjadi kesohor secara Internasional dan interaksi dagang zaman dulu sekitar abad ke-14 Masehi.
"Upaya menjaga keberadaan Kuda Sandalwood harus dilakukan dengan desain politik peternakan. Di mana, meliputi tata regulasi berupa Peraturan Daerah Kabupaten untuk melindungi keberadaan bibit, keaslian, pemanfaatan dan tata niaga, disertai dengan skema anggaran pengembangan Kuda Sandalwood," tuturnya.
Baca juga: Khristofel Praing Sebut Perlu Benahi Peningkatan Pelaksanaan Pembangunan di Sumba Timur
Dalam pemeliharaan kuda yang baik, kata Emanuel, para peternak harus lebih memerhatikan bagaimana proses merawat kuda agar selalu sehat dan perlu juga diperhatikan tumbuh dan kembang kuda itu.
"Para peternak tentunya harus paham soal pemeliharaan kuda yang baik dengan memberi pakan yang baik, tidak hanya membiarkan ternak itu berkeliaran saja, tetapi juga perlu dikandangkan dan dirawat. Sehingga kelestarian kuda tetap terjaga," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, Pemerintah perlu memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara pemeliharaan kuda yang baik, misalnya melalui Dinas Peternakan.
Sehingga, lanjut dia, nantinya pulau Sumba dan NTT tetap berdiri sebagai daerah penghasil ternak kuda, selain sapi dan babi atau disebut sebagai provinsi ternak.
"Hak-hak masyarakat lokal atau peternak lokal tetap harus dihormati dan dilindungi sehingga pengembangan peternakan kuda sandalwood tidak melulu berorientasi pada market atau pasar tetapi juga tetap menjaga kredibilitas dan keagungan budaya, kelestarian sistem sosial budaya dan kekerabatan masyarakat Sumba yang menempatkan kuda sebagai hewan penting dalam rantai kehidupan masyarakat," ujarnya. (cr20)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.