Mahasiswa Fakultas Filsafat Unwira Akan PPKM Internasional di Atapupu dan Batugade

POS-KUPANG.COM - Para dosen dan mahasiswa program studi Ilmu Filsafat Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang akan melaksanakan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat  (PPKM) Internasional pada 15 November-1 Desember 2025  di Atapupu (Indonesia) dan Batugade (Timor Leste). 

Kegiatan PPKM ini mengusung tema Membangun Jembatan Dialog ‘In Illo Uno Unum’ di Perbatasan Republik Indonesia - Republik Demokratik Timor Leste ( RI-RDTL).

Demikian rilis yang diterima POS-KUPANG.COM dari Saddam HP, Selasa (30/9/2025).

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Terbaru di Selasa, Antam, UBS, dan Galeri24 Melangit

Selain kegiatan PPKM Internasional, ada pula kelompok-kelompok mahasiswa Fakultas Filsafat yang akan mengisi kegiatan PPKM Internasional dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Kemah Kerja Bakti Mahasiswa (KKBM) yang akan didampingi Dosen Pendamping Lapangan (DPL). 

Pastor Paroki Stella Maris Atapupu, Romo Goris Dudi, Pr,  menyambut baik kegiatan PPKM Internasional yang akan berlangsung di wilayah parokinya. 

“Kami akan segera melakukan rapat bersama Dewan Pastoral Paroki dan umat untuk turut menyukseskan kegiatan ini,” ungkap Romo Goris. 

Kegiatan ini selain berlangsung di pusat paroki, tapi juga di empat stasi di Paroki Atapupu. 

Empat stasi yaitu  Stasi St. Theodorus Silawan, Stasi St. Dominikus Lakafehan, Stasi St. Michael Seroja, dan Stasi St. Markus Ainiba.

Ketua panitia kegiatan PPKM Internasional, Rm. Dr. Leonardus Mali, Pr, mengatakan PPKM tahun ini adalah ketiga kali.

Pertama kali diadakan pada tahun 2023, kegiatan PPKM Internasional lalu dilaksanakan setiap tahun di wilayah perbatasan. 

Kegiatan ini adalah wujud kerja sama antara dua lembaga, yakni UNIKA Widya Mandira Kupang dan Institutu Superior Filosofia e de Teologia (ISFIT) atau Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Fatumeta Dili. 

“Kegiatan ini dimaksudkan supaya ada peningkatan mutu dalam penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai wujud tri dharma perguruan tinggi yang bertaraf internasional antara dua negara, teristimewa dalam menanggapi isu-isu perbatasan,” kata Romo Leo Mali.

Menurut Romo Leo, tujuan kegiatan PPKM Internasional ini adalah untuk menemukan titik temu yang terjadi melalui dialog dengan masyarakat di perbatasan. 

“Sejumlah kegiatan yang dilakukan untuk pengabdian masyarakat dalam kegiatan ini, berupa kegiatan akademik dan non akademik. Tujuannya selain mentransfer ilmu-ilmu kepada masyarakat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi, tapi juga agar kita, terutama mahasiswa-mahasiswa, dapat belajar untuk hidup dalam masyarakat yang begitu majemuk agar bisa ada bersama,” tambah dosen yang menempuh studi doktoral filsafatnya di Universitas Urbaniana, Roma. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News