KKB Papua
Satgas Damai Cartenz Gerebek Markas KKB di Kampung Ambaidiru Papua
Satgas Ops Damai Damai Cartez dan Polres Kepulauan Yapen berhasil menggerebek markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Ambaidiru.
Presiden ULMWP Benny Wenda secara terpisah mengumumkan dukungannya untuk keanggotaan penuh MSG, mengatakan “agenda kami sekarang benar-benar terfokus pada konsolidasi dukungan untuk keanggotaan penuh”.
Menurut pernyataan itu, seluruh gerakan pembebasan Papua Barat berdiri bersatu di belakang tujuan bersama untuk menjadi anggota penuh MSG.
Ketujuh daerah adat Papua Barat beserta pengurus yang mewakilinya adalah: Wilayah Anim-Ha – Mathias Tambai; Wilayah Bomberay – Erik Fimbay; Wilayah Domberay – Markus Yenu; Wilayah Lapago – Herman Kossay; Wilayah Mamta/Tabi – Beny Yantewo; Wilayah Meepago – Habel Nawipa; Wilayah Saireri – Edison Kendi.
Sementara keanggotaan MSG terdiri dari negara-negara Melanesia di Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Vanuatu, ada preseden lama dalam pengelompokan politik, Front Pembebasan Nasional Kanak dan Soklalis (FLNKS), yang mewakili Kaledonia Baru sebagai anggota penuh.
19 ditangkap
Sementara itu, pengawas hak asasi manusia Tapol melaporkan bahwa pemerintah Indonesia “terus menginjak hak atas kebebasan berekspresi secara damai di West Papua”.
Hal ini terlihat dari penangkapan dan tuduhan makar terhadap tiga anggota kelompok kampanye kemerdekaan damai, Komite Nasional Papua Barat (KNPB), di Kabupaten Tambrauw, provinsi Papua Barat Daya, kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan. .
Penangkapan dilakukan pada 9 Juni 2023, di desa Sarwom, di mana 19 orang ditahan.
Mereka yang ditangkap adalah campuran anggota badan koordinasi KNPB dari kabupaten tetangga Maybrat, serta anggota lokal.
Kapolda Papua Barat mengklaim bahwa mereka yang ditangkap telah memproklamirkan berdirinya KNPB di Tambrauw, dan menyerukan kemerdekaan Papua Barat dari Indonesia.
Polisi juga mengklaim bahwa kelompok tersebut melakukan perlawanan, ditangkap dengan dukungan TNI.
Namun, kelompok aktivis menyatakan bahwa mereka sebenarnya hanya makan dan minum kopi bersama tanpa mengganggu siapa pun di daerah setempat, ketika polisi datang membawa senjata.
Kelompok aktivis juga membantah keras “sindiran polisi” bahwa KNPB memiliki kaitan dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
(kompas.com/asiapacificreport.nz)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.