KKB Papua
Benny Wenda Minta Egianus Bebaskan Pilot Susi Air: Untuk Apa Tumpahkan Darah Orang Tak Bersalah?
Benny Wenda, pemimpin United Liberation Movement for West Papua meminta Egianus Kogoya segera bebaskan Philips Mark Merthens yang disandra sejak lama.
POS-KUPANG.COM - Benny Wenda, Pemimpin ULMWP ( United Liberation Movement for West Papua (ULMWP ) meminta Egianus Kogoya segera bebaskan Philips Mark Merthens, pilot Susi Air yang sudah disandera hampir lima bulan terakhir.
Benny Wenda juga mempertanyakan mengapa para militan TPNPB-OPM bersikeras menyandera bahkan mengancam akan membunuh orang yang tak bersalah untuk Tanah Papua.
Oleh karena itu, ia mendorong agar KKB Papua dalam hal ini Egianus Kogoya segera membebaskan pilot Susi Air. Pertimbangkan juga keselamatan orang yang tak bersalah itu.
Menurut Benny Wenda, selama lebih dari enam puluh tahun darah orang Papua yang tidak bersalah, telah ditumpahkan di tanah leluhur mereka oleh pasukan keamanan Indonesia.
Makanya ia tidak memahami mengapa para militan TPNPB-OPM justeru bersikeras menumpahkan darah orang lain yang tidak bersalah di tanah mereka.
Untuk diketahui, baru-baru ini juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan, pihak KKB pimpinan Egianus Kogoya mengancam tak segan-segan menembak pilot Susi Air kalau Pemerintah Indonesia tak memenuhi permintaan KKB Papua.
Atas ancaman itulah, Benny Wenda menandaskan, bahwa ancaman menembak mati pilot Susi Air, amat bertentangan dengan semua kepercayaan dan ajaran yang dianut oerang Papua selama ini.
Untuk itu, Benny Wenda mendesak para militan mempertimbangkan dampak yang bakal terjadi pada keluarga Mehrtens, juga kerusakan yang akan ditimbulkan oleh tindakan semacam itu pada tujuan pembebasan nasional mereka.
Baca juga: Diancam KKB Papua, Tenaga Kesehatan di Tambrauw Dievakuasi ke Sorong, Begini Kisahnya
"Saya ingin mendorong saudara-saudara saya di kamp TPNPB untuk mempertimbangkan kembali ancaman terhadap pilot itu. Apa artinya ini bagi keluarganya yang berduka, serta perjuangan pembebasan nasional kita," kata Benny.
"Semua orang Papua Barat tahu bahwa hukum Internasional ada di pihak kita: pendudukan militer Indonesia dan klaim awal atas Papua Barat jelas salah menurut hukum internasional. Tapi begitu juga dengan mencabut nyawa orang tak bersalah yang tidak terlibat dalam konflik," sambungnya.

Wenda juga mengutuk desakan pemerintah Indonesia pada pendekatan militer untuk menyelesaikan situasi penyanderaan, dengan mengatakan bahwa prioritas bagi semua pihak adalah mengembalikan Phillip Mehrtens ke keluarganya dengan selamat.
"Saya juga ingin mendesak pemerintah Indonesia untuk tidak membuat pernyataan atau tindakan sembrono terkait krisis sandera ini," katanya, seraya menambahkan bahwa Pemerintah Indonesia berkewajiban membantu pembebasan Mehrtens dengan aman.
“Saya juga mendesak pemerintah Selandia Baru, PBB, dan komunitas internasional untuk menekan Jakarta untuk memastikan pembebasannya dengan aman sesegera mungkin, dan untuk mendengarkan suara, tangisan dan tuntutan rakyat Papua yang ingin bebas di tanah mereka sendiri."
Dia mengatakan, Mehrtens tanpa disadari telah dijadikan pion dalam konflik puluhan tahun antara Indonesia dan rakyat terjajah di Papua Barat.
Gunakan Cara Halus
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.