Berita Nasional

Usai Ungkap Penipuan Oleh Mantan Kapolsek, Tukang Bubur di Cirebon Diteror

Tukang bubur asal Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon itu pun mengaku kerap mendapat ancaman dari orang tak dikenal.

Editor: Ryan Nong
KOMPAS/DIDIE SW
Ilustrasi polisi - Usai ungkap penipuan oleh mantan Kapolsek, tukang bubur di Cirebon diteror orang tak dikenal. 

POS-KUPANG.COM, CIREBON - Wahidin, tukang bubur di Cirebon Jawa Barat mengaku mendapat teror usai dirinya mengungkap penipuan yang dialaminya. 

Tukang bubur asal Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon itu pun mengaku kerap mendapat ancaman dari orang tak dikenal. Adapun ancaman tersebut diterimanya agar tidak melanjutkan kasus yang menimpanya itu.

Wahidin kemudian berencana mengadukan masalah yang dia hadapi ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Baca juga: Mengaku Ditipu Mantan Kapolsek Ratusan Juta, Tukang Bubur di Cirebon: Saya Sampai Gadai Rumah 

Eka Suryaatmaja, kuasa hukum Wahidin, mengatakan rencana untuk mengadukan persoalan yang dia hadapi dilakukan karena lebih dari dua tahun dirinya mencari keadilan aatas kasus penipuan itu.  

"Langkah selanjutnya, supaya tidak ada fakta-fakta yang dikaburkan, saya akan berkoordinasi dengan LPSK, karena korban sudah ada ancaman, dibuat tidak nyaman akibat dari melaporkan kasus ini," kata Eka dikutip dari Kompas.com, Senin (19/6/2023).

Eka menerangkan, bahwa sejak berjuang mencari keadilan untuk dirinya dan masa depan anaknya, Wahidin kerap mendapatkan telpon dari nomor-nomor tak dikenal.

Orang dalam telpon itu meminta agar Wahidin mencabut perkara dan tidak melanjutkannya.

"Bentuknya telepon, telepon tidak dikenal, ada teror-teror, telpon untuk tidak melanjuti pengungkapan kasus ini," tambah Eka.

Baca juga: Lakukan Penipuan untuk Peresmian Gereja Katedral Kota Kupang, Polres Belu Ringkus Yapi Abdullah

Akibat musibah yang dialaminya ini, Wahidin merasa terus berada di dalam tekanan, termasuk keluarganya. Sementara itu, anaknya yang dijanjikan masuk Polri, dan gagal akibat tertipu, juga masih merasa depresi.

"Saat ini, yang jadi konsentrasi kami adalah masalah anaknya, masih dalam kapasitas depresi. Sejak berita ini dimuat, dia mengingat kembali dan ditanya-tanya," sambung Eka.  

Seperti diberitakan sebelumnya, Wahidin tukang bubur asal Desa Kejuden Kecamatan Depok Kebupaten Cirebon, menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan oleh oknum polri berpangkat AKP dengan inisial SW.

SW menjanjikan anak pertama Wahidin, masuk bintara polri pada masa penerimaan 2021 lalu. SW meminta uang kepada Wahidin dengan total Rp310.000.000, secara bertahap.

 

Wahidin yang tidak punya uang banyak, dan di bawah tekanan, akhirnya menggadaikan rumah demi cita-cita anaknya. SW meminta Wahidin menyetorkan uang secara bertahap kepada oknum PNS Mabes Polri berinisial NY.

SW juga meminta Wahidin menyetorkan anaknya kepada oknum polri berinisial D berpangkat IPDA, yang juga menantu oknum SW. SW juga meminta oknum polri AIPDA H untuk membuat laporan polisi di Polsek Mundu, yang diduga dipalsukan. (*)

 

Berita ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved