Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 17 Juni 2023, Sumpah!
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 17 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Sumpah.
RD. Eman Kiik Mau menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan Injil Matius 5:33-37.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 17 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Sumpah merupakan salah satu hal yang biasa di kalangan masyarakat Yahudi.
Kitab Ulangan mengungkapkan hal ini: "Engkau harus takut akan Tuhan, Allahmu, kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah." Ul 6:13.
Sumpah di sini dipahami sebagai satu bentuk pengakuan atas kekuasaan Allah dan ungkapkan iman atas penyelenggaraan-Nya di seluruh jagat. Yer 12:16.
Sumpah itu bernilai luhur. Akan tetapi banyak orang memanipulasi sumpah itu. Dalam sumpah, orang harus bicara jujur.
Yesus mendorong orang untuk bersikap jujur, mengungkapkan apa yang menjadi gerak batinnya. "Jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak!"
Mengapa orang harus berkata lurus? Karena menyentuh kebenaran. Bicara berputar-putar, berdiplomasi untuk menutupi realitas sebenarnya, menyiratkan ketidakjujuran.
Di dalam ketidakjujuran, ada sumber semua kebohongan yakni iblis. Iblis pandai mempermainkan batin manusia. Andaikata, semua orang setia ikut Yesus, dunia ini akan jauh lebih sederhana, lugu dan jujur.
Ulpianus, seorang penulis Romawi berkata "honeste vivere" - hiduplah dengan jujur.
Hidup jujur ada kaitan dengan hidup bahagia, beate vivere. Semoga kita hidup jujur mulai dari hal-hal yang kecil.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 17 Juni 2023, Mencari dan Menemukan Yesus
Hari ini Gereja memperingati Hati Tersuci Santa Perawan Maria.
Santa Maria sudah menunjukkan suatu pernyataan Ya terhadap panggilan Allah, secara konsisten dan penuh komitmen, walaupun banyak hal dalam hidupnya masih bercorak misteri, tak jelas dan tak terduga.
Pernyataan Ya dari Santa Maria ini berasal dari iman kepercayaan kepada Tuhan Allah Penyelamat yang tak pernah ingkar janji. Iman yang kokoh ini bersemi dalam cinta yang tulus kepada Allah, dari hati yang tersuci. Iman yang teguh, bersama cinta yang tulus dari hati yang tersuci ini menjadi persembahan diri yang luhur bagi Allah Maha Pengasih dan Penyayang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.