Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 17 Juni 2023, Maria Menyimpan Semua Perkara di Dalam Hatinya
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Maria Menyimpan Semua Perkara di Dalam Hatinya.
Dari seluruh kisah ini, ada beberapa point yang mau disampaikan.
Pertama, spiritualitas. Maria dan Yusuf sebagai orang keturunan Yahudi sangat setia menjalankan ibadat mereka bersama Yesus anak mereka sejak Yesus dilahirkan.
Kitab Suci menuliskan, “tiap-tiap tahun” berarti sejak Yesus tinggal di Nazaret bersama Maria dan Yusuf, mereka sangat setia menjalankan hidup spiritualitas mereka sebagai orang Yahudi yang taat agama. Selalu utamakan Tuhan dalam hidup pribadi dan keluarga. Karena iman mulai lahir dalam keluarga.
Kedua, mencari yang hilang. Ketika Maria dan Yusuf menyadari bahwa Yesus tidak bersama mereka maupun keluarga mereka, Maria dan Yusuf langsung mencari Yesus sampai bertemu di rumah ibadat.
Ketika anak “hilang” orangtua perlu selalu mencari mereka dengan hati dan penuh kesabaran dan bukan dengan kekerasan.
Ketiga, di Rumah BapaKu. Ketika Yesus dijumpai ibuNya dan bertanya tentang keberadaanNya, Yesus yang masih berumur 12 tahun itu menjawab, “Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah BapaKu?”
Yesus mau mengajarkan kepada kita bahwa tempat yang tepat menemukan Tuhan adalah Rumah Doa atau tempat ibadat di mana Tuhan bersemayam dan bagi Yesus tempat yang tepat itu ada dalam hati tempat di mana Tuhan bersemayam, dan yang kedua adalah bahwa iman anak harus sejak kecil ditanam seperti Sekolah Minggu itu di gereja agar anak-anak sejak masih kecil sudah mulai mencintai Rumah Tuhan atau Rumah Doa.
Keempat, keutuhan keluarga. Yesus akhirnya pulang bersama-sama ke Nazaret dengan Maria dan Yusuf.
Keutuhan sebagai keluarga sangat menentukan perjalanan iman anak di masa depan juga termasuk semua pola kehidupan mereka.
Kelima, Maria menyimpan semua perkara dalam hatinya. Maria menyimpan semua kejadian yang dialaminya pada saat merayakan Paskah di Yerusalem itu ketika Yesus berumur 12 tahun.
Semua yang dialami Maria itu seakan sedang mengguncang dirinya, sejak Yesus anaknya itu hilang dan tidak ditemukan selama 3 hari pencarian mereka.
Dan ketika ditemukan, jawaban Yesus anaknya itu juga seakan terasa seperti terpukul.
Dan Maria tidak mengajar semua hal itu tetapi tetap menyimpannya dalam hatinya.
Mungkin kita belajar untuk tidak terlalu gampang mengumbar-umbar masalah kita kepada orang lain apalagi ke dunia publik di media massa.
Maria menjaga rahasia keluarga mereka dengan menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya dengan baik sekali.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.