Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 14 Juni 2023, Yesus Datang Bukan Mau Meniadakan Hukum Taurat

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Yesus Datang Bukan Mau Meniadakan Hukum Taurat Tetapi Menggenapinya.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RD. Ambros Ladjar menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 14 Juni 2023 dengan judul Yesus Datang Bukan Mau Meniadakan Hukum Taurat. 

Sementara itu persentase berita valid yang dipercaya publik sangat minim. Yesus mengajarkan kita agar tetap berpegang teguh pada sisi kebenaran demi keadilan sosial.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 12 Juni 2023, Bahagia di Dunia, Selamat di Akhirat

Rasul Paulus sejak semula ia ditangkap Yesus tetap konsisten pada misi kerajaan Allah yang bukan cuma tertulis, melainkan juga tetap dihidupinya di dalam semangat Roh.

Baik Paulus maupun Yesus menginginkan agar pikiran dan hati kita lebih terasa damai.

Apa perspektif dan usaha nyata kita sebagai wujud partisipasi dalam kehidupan bersama?

Salam Seroja, Sehat Rohani dan Jasmani di Hari Rabu buat semuanya. Tetap taat menjalani Prokes.

Jika ADA, Bersyukurlah. Jika TIDAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGI LAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH.

Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 14 Juni 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 14 Juni 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 14 Juni 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama – 2 Korintus 3:4-11

Kami dijadikan pelayan suatu perjanjian baru

Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus:

Saudara-saudara, besarlah keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dari diri kami sendiri, kami merasa tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri.

Tetapi kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Dialah yang membuat kami sanggup menjadi pelayan suatu perjanjian baru; bukan perjanjian yang terdiri dari hukum yang tertulis, melainkan dari Roh.

Sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Pelayanan yang terukir dengan huruf pada loh-loh itu mematikan. Meskipun demikian, pelayanan itu disertai kemuliaan Allah pada waktu diberikan.

Sebab sekalipun pudar juga, wajah Musa bercahaya begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian,

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved