Pilpres 2024

Bukan Erick Thohir, Tapi Muhaimin Iskandar yang Jadi Rival Terberat Ganjar Pranowo

Sejak terpilihnya Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang akan diusung PDIP, peta politik di Indonesia terasa makin dinamis.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
RIVAL TERBERAT – Muhaimin Iskandar merupakan rival terberat yang bakal dihadapi Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang. Saat ini sosok Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu digadang-gadang sebagai kandidat terkuat calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. 

Catatan tersebut mungkin hari ini banyak dilupakan orang dan para pengamat. Padahal jelas, catatan tersebut mengindikasikan lemahnya Ganjar Pranowo sebagai personal yang layak dipertaruhkan.

Bahwa di media sosial Ganjar Pranowo sangat viral dan berbagai survei mengunggulkannya, maka itu adalah soal lain. Sebab, publik kita sudah semakin cerdas dalam mengamati setiap perilaku perilku pencitraan para politisi di media sosial.

Nah, sekelumit data di atas sudah cukup menjadi modal optimisme Gus Muhaimin untuk memberanikan diri melawan Ganjar Pranowo dengan siapapun pasangannya nanti.

Betapapun, daya lawan Sudirman Said dan Ida Fauziyah pada waktu itu adalah karena mesin politik Partai Kebangkitan Bangsa di Jawa Tengah yang disebut sebut sebagai kandang Banteng ternyata tetap eksis dan berjalan baik. Tentu juga dikarenakan soliditas partai-partai pendukung lainnya.

Pada sisi yang lain, kekuatan Gus Muhaimin Iskandar di Jawa Timur dengan jaringan struktural PKB maupun kultural dan “structural” NU juga layak diperhitungkan.

Apapun, kans perolehan suara Gus Muhaimin di Jawa Timur berpotensi lebih besar dari Ganjar Pranowo bila nanti dipertarungkan secara head to head.

Sementara, kita semua tahu bahwa Jawa Timur merupakan provinsi terbesar kedua setelah Jawa Barat dalam menyumbang calon pemilih di Indonesia.

Menurut data KPU pada pemilu 2019 lalu, Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Provinsi Jawa Timur berjumlah 30.912.994, atau kedua setelah Provinsi Jawa Barat yang mencapai 33.270.845 orang. Dan, kekuatan PKB dengan NU-nya di Jawa Timur sangat kuat.

Kalau pun Jawa diyakini sebagai kunci kemenangan, kekuatan Gus Muhaimin dan PKB juga tak bisa diremehkan. Perhelatan pilgub Jateng 2019 membuktikan bahwa PKB mampu mengumpulkan suara lebih dari 41 persen dari total pemilih yang mencapai 27.896.902 untuk pasangan calon yang diusungnya.

Dengan modal simpul simpul kekuatan di atas, Gus Muhaimin yang merupakan representasi santri, NU dan politisi islam tentunya memiliki basis modal social dan politik untuk menjadi lawan kuat Ganjar Pranowo.

Belum lagi, hari ini sudah mulai bermunculan kesadaran kesadaran dari para generasi muda untuk menyelamatkan kehidupan demokrasi Indonesia ini dari otoritarianisme yang dilahirkan dari ketidakseimbangan kekuatan politik yang ada, atau ketika sebuah kekuatan politik tertentu mendominasi.

Di situlah Gus Muhaimin dan kekuatan PKB yang dinahkodainya bisa menjadi tumpuan penyeimbang dan penyelamat demokrasi di Indonesia.

Baca juga: Muhaimin Iskandar Temui SBY di Puri Cikeas, Jazilul Fawaid: Bertukar Pikiran Untuk Generasi Bangsa

Sebab, dari sekian partai partai “bernuansa keislaman” yang ada, PKB merupakan representasi partai moderat yang benar benar akan menjadi kendaraan paling nyaman untuk menyalurkan aspirasi bagi kalangan nasionalis maupun religius dan sudah terbukti selalu bisa bersaing dengan partai partai besar lainnya.

Maka, mengabaikan kekuatan seorang Gus Muhaimin dalam kancah pemilihan umum Presiden 2024 nanti hanya akan menyisakan penyesalan. Monggo Gus Muhaimin. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved