Pilpres 2024

Bukan Erick Thohir, Tapi Muhaimin Iskandar yang Jadi Rival Terberat Ganjar Pranowo

Sejak terpilihnya Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang akan diusung PDIP, peta politik di Indonesia terasa makin dinamis.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
RIVAL TERBERAT – Muhaimin Iskandar merupakan rival terberat yang bakal dihadapi Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang. Saat ini sosok Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu digadang-gadang sebagai kandidat terkuat calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. 

POS-KUPANG.COM – Sejak terpilihnya Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang akan diusung PDIP, peta politik di Indonesia terkait Pilpres 2024 terasa makin dinamis.

Suhu politik juga semakin meningkatkan sementara eskalasi rivalitas antar kelompok untuk mengkampanyekan calonnya masing masing pun kian terasa. Yang jadi pertanyaan, adalah siapakah kandidat yang bakal menjadi calon terkuat melawan Ganjar Pranowo yang didukung oleh PDIP? Apakah Erick Thohir ataukah Muhaimin Iskandar?

Jawabannya adalah bukan Erick Thohir yang sempat ditawarkan kepada Prabowo Subianto. Sosok yang menjadi rival terberat Ganjar pranowo adalah Muhaimin Iskandar. Sosok inilah yang berpotensi besar menjadi lawan kuat Ganjar Pranowo dalam pertempuran perebutan kursi presiden 2024 nanti.

Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini akan jadi kuda hitam yang harus diperhitungkan oleh semua koalisi yang sudah terlebih dahulu berusaha memasarkan para capresnya masing masing.

Kok bisa? Ya, pasti bisa. Bahkan, Gus Muhaimian bisa berpeluang besar terpilih menjadi presiden.

Apalagi jika sampai koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bubar karena Prabowo Subianto berpindah ke lain hati, alias tergiur untuk menjadi calon wakilnya Ganjar Pranowo.

Pasalnya, hal itu akan membangkitkan simpul simpul kekuatan baru perlawanan dari kalangan partai partai berbasis Islam terhadap koalisi –PDIP dan Gerindra—yang pastinya hanya akan menjadikan kekuatan Islam sebagai daya dongkrak, pemanis dan pengaman politik saja.

Lantas, seberapa besarkah kekuatan Gus Muhaimin untuk melawan Ganjar Pranowo?

Mari kita tengok catatan perjalanan politik Ganjar Pranowo. Harus digaris tebal, bahwa kemenangan Ganjar Pranowo pada Pilgub Jateng pada tahun 2018 lalu menyisakan catatan catatan krusial yang harus dikalkulasi secara politik.

Pasangan Ganjar-Yasin sesungguhnya nyaris kalah dan menang tipis dari pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziyah. Tercatat, Ganjar-Yasin memperoleh persentase 58,78 persen dengan perolehan 10.362.694 suara.

Sementara itu, pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah memperoleh persentase 41,22 persen dengan perolehan 7.267.993 suara.

Apa artinya? Artinya, pasangan Ganjar-Yasin yang notabene putra daerah harus berjuang mati matian untuk melawan Sudirman Said dan Ida Fauziyah yang bukan putra daerah.

Poin kedua, Jawa Tengah diklaim sebagai kandang Banteng oleh PDIP sebagai pengusung Ganjar Pranowo.

Sementara Gus Yasin adalah representasi dari kekuatan Nahdhiyyin, santri dan putra asli Jawa Tengah juga.

Namun, kolaborasi keduanya pun hanya bisa menang tipis melawan Sudirman Said dan Ida Fauziyah yang tidak memiliki modal politik sebesar Ganjar.

Baca juga: Survei Terbaru, Prabowo Subianto Paling Dijagokan untuk Melanjutkan Program Jokowi

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved