Berita Timor Tengah Utara
Kebijakan Pastoral di Paroki Seon Keuskupan Atambua, Jika Ingin Merantau Bawa Keluarga
khusus untuk pasangan yang sudah berkeluarga sebagai langkah antisipatif terjadi kasus-kasus penyelewengan.
Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Pastor Paroki Seon, RD. Aloysius Kosat meminta umat di paroki itu agar membawa pasangannya jika ingin merantau ke Kalimantan, Papua dan daerah lain di Indonesia bahkan menjadi PMI (Pekerja Migran Indonesia) ke Malaysia atau negara-negara lain.
Selama ini, banyak kasus yang telah menimpa banyak keluarga karena faktor "perpisahan" sementara ini.
Romo Alo demikian panggilannya mengatakan hal ini ketika ditemui di Kefamenanu, Timor Tengah Utara (TTU), Jumat, 9 Juni 2023 malam.
Mantan deken Timor Tengah Utara (TTU) dan Deken Kefamenanu ini mengatakan, kebijakan pastoral ini dilakukan karena PMI maupun pekerja antardaerah dan antarprovinsi tak bisa dibendung lagi.
Baca juga: Polres Timor Tengah Utara Gelar Aksi Donor Darah Sambut HUT Bhayangkara ke-77
"Jika kita melarang mereka bisa digugat karena melanggar hak asasi," kata pastor yang bertugas di paroki itu sejak tahun 2014 ini.
Menurut Romo Alo, sebelum berangkat pasangan agar melengkapi berbagai persyaratan baik ke daerah lain maupun ke luar negeri agar terhindar dari deportasi selain negara dapat melindungi.
Sebab banyak kasus yang menimpa ketika tenaga kerja atau PMI tak memiliki dokumen resmi keluar daerah.
Ia menjelaskan, khusus untuk pasangan yang sudah berkeluarga sebagai langkah antisipatif terjadi kasus-kasus penyelewengan.
"Mereka yang sudah berkeluarga wajib menaatinya. Sebab ketika berpisah mungkin awal-awal tak menjadi soal. Tapi, jika sudah berbulan-bulan apalagi tahun, maka yang di perantauan bisa menyeleweng. Di sini juga demikian. Ini kebutuhan biologis tiap orang," kata Romo Alo yang selama ini dikenal sungguh tegas dalam tugas-tugas pastoral.
Bahkan Romo Alo mengatakan, ia sudah menghubungi sejumlah imam Katolik di Kalimantan untuk menbantu para pekerja.
Baca juga: Kompolnas Lakukan Penilaian Kinerja Nominasi Awards di Polsek Miomafo Timor Tengah Utara
Misalnya membantu untuk hubungi pengusaha tempat umatnya bekerja untuk mendapat bantuan.
Lanjut Romo Alo, perusahaan menyediakan kamp-kamp tempat tinggal yang layak di tempat kerja, perusahaan menyediakan bus antarjemput anak-anak yang sekolah. Ada juga perantau menitipkan anak-anaknya pada keluarga, kadang pada oma dan opa yang tentu saja banyak keterbatasannya.
"Boleh mereka transfer uang tiap bulan, tapi anak-anak tak mendapatkan kasih sayang secara utuh. Sebaiknya bawa anak-anak juga," kata pastor senior ini.
Bagi Romo Alo, sesungguhnya bekerja di mana saja tak soal asalkan menekuninya, kerja cerdas dan hidup hemat.
Dalam pengamatannya, masih banyak orang yang hidup tak hemat. Di Paroki Seon, ada umat yang masih hidup boros dengan membuat pesta-pesta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.