Cegah Rabies Masuk Kota Kupang, Puluhan Anjing Disuntik Vaksin Antirabies

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Untuk mencegah penularan rabies di Kota Kupang Nusa Tenggara Timur ( NTT ), puluhan anjing peliharaan disuntik vaksin antirabies, Sabtu 10 Juni 2023 pagi.

Kegiatan ini diselenggarakan komunitas pecinta anjing, Flobamora Canine Community (FCC), Dinas Peternakan Provinsi NTT, Dinas Pertanian Kota Kupang serta Pos Kupang.

Acara berlangsung di pelataran Kantor Gubernur NTT, dibuka oleh Asisten II Sekda Kota Kupang, Ignasius Lega.

Masyarakat antusias membawa anjing peliharaannya untuk mendapat pelayanan vaksin antirabeis.

Sebelum disuntik vaksin, dilakukan pemeriksaan atau screening terhadap anjing untuk memastikan kesehatannya.

Perwakilan FCC, drh Cahyo mengatakan,  kegiatan vaksinasi hewan (anjing dan kucing) terselenggara atas inisiatif dari insan pecinta anjing dengan harapan hewan peliharaan memenuhi standar kesehatan ternak.

Berdasarkan inisiatif tersebut, lanjut drh Cahyo, dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat hingga dapat terselenggara vansin antirabies.

"Terima kasih kepada semua orang yang hadir dalam kegiatan ini, para pihak yang terlibat," kata drh Cahyo.

Menurutnya, vaksin ternak sebagai bentuk antisipasi dan proteksi dini penyakit rabies terindentifikasi masuk di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Untuk itu, wabah ini mesti dicegah agar tidak masuk ke wilayah Kota Kupang.

Penanganan penyakit mematikan tersebut, kata drh Cahyo, merupakan tanggungjawab pemerintah namun sebagai masyarakat yang baik harus terlibat membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan kesehatan ini.

Menurutnya dengan keterlibatan masyarakat dan mendapat dukungan semua pihak maka diharapan anjing di Kota Kupang bisa terlayani vaksin untuk memproteksi sejak dini.

Asisten II Sekda Kota Kupang, Ignasius Lega menyampaikan terima kasi kepada FCC yang telah berinisiatif mengadakan vaksinasi rabies.

Menurut Ignasisu Lega, Kota Kupang merupakan salah satu wilayah yang rentan dari penyakit mematikan ini karena menjadi pusat dan pintu masuk-keluar perdagangan.