Pilpres 2024

Mahfud MD Tolak Jadi Cawapres Dampingi Anies Baswedan

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menolak menjadi calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.

|
Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Menko Polhukam Mahfud MD memberikan keterangan pers kepada wartawan usai menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Lahir Pancasila di Museum Tenun Ikat, Kota Ende, Kamis 1 Juni 2023. Terbaru, Mahfud menyatakan tidak bersedia menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan ( Menko Polhukam ) Mahfud MD menolak menjadi calon wakil presiden ( cawapres ) pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Ia beralasan jika dirinya dijadikan bakal cawapres Anies, Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dikhawatirkan bisa pecah.

"Saya bilang jangan saya, nanti malah pecah," kata Mahfud MD di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin 5 Juni 2023.

Mahfud MD mengatakan jika perpecahan Koalisi Perubahan terjadi, akan berimbas pada gagalnya Anies Baswedan maju menjadi capres, lantaran kekurangan syarat mendapatkan tiket presidential threshold 20 persen jumlah kursi DPR, dan 25 persen suara sah nasional Pemilu 2019.

Diketahui hasil Pemilu 2019 lalu NasDem mendapat suara sah nasional 9,05 persen, PKS mendapat 8,21 persen, dan Demokrat 7,77 persen. Sehingga gabungan ketiga parpol memiliki total suara 25,03 persen.

Sementara perolehan kursi DPR ketiga parpol di Pemilu 2019 yakni NasDem 59 kursi atau 10,26 persen, Demokrat 54 kursi atau 9,39 persen, dan PKS 50 kursi atau 8,70 persen. Sehingga ketiganya punya total jumlah kursi di DPR sebanyak 28,35 persen.

Baca juga: Elektabilitas Melorot, Anies Baswedan Didesak Segera Tentukan Nama Cawapres, Begini Kata Andi Arief

"Anies kalau nanti koalisinya nggak setuju malah Anies-nya nanti nggak dapat tiket kalau partainya satu keluar," kata dia.

Mahfud MD juga mengakui dirinya telah meminta Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana untuk membantu Anies Baswedan bisa menggenggam tiket maju sebagai capres.

Permintaan itu kata dia bukan tanpa sebab. Pasalnya ia khawatir Anies Baswedan tak mengantongi tiket Pilpres dan pemerintah dituduh menjegal eks Gubernur DKI tersebut.

"Nanti yang dituduh kalau nggak dapat tiket pemerintah. Karena menuduhnya pemerintah terus mengganjal Anies. Saya pesan ke Denny tolong itu dijaga. Jangan sampai dari internalnya nanti yang gagal," kata Mahfud MD.

Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengungkapkan nama bakal calon cawapres pendamping Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 sudah mengerucut ke satu nama.

Ia menyebut bakal cawapres Anies Baswedan sudah diputuskan oleh Tim Delapan. Nama itu juga sudah disampaikan ke Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Cawapres sudah kita putuskan di Tim Delapan, jadi satu nama dan kemarin Mas Anies ke Pacitan untuk menyampaikan hasil Tim Delapan ke Pak SBY dan Mas AHY, hari ini ke Pak Surya Paloh, nanti ke Presiden PKS dan Habib Salim," kata Ketua DPP NasDem Willy Aditya di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (2/6).

Baca juga: Mahfud MD Minta Denny Indrayana Bantu Anies Baswedan Jadi Calon Presiden

Nama cawapres yang akan mendampingi Anies tersebut merupakan hasil diskusi para Ketua Umum Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat. Dari diskusi itu didapati satu nama yang sampai saat ini masih dirahasiakan. "Hasil yang sudah kita lakukan merujuk pada satu nama," ujarnya.

Willy masih enggan menyebut siapa sosok bakal cawapres itu. Dia mengatakan Anies sendirilah yang akan mengumumkannya ke publik. "Nanti kita rapatkan habis ini kapan Mas Anies mengumumkan ke publik," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved