Berita Nasional
Pendiri CSIS ke PDI-P: Jangan Sombong
Jusuf mengatakan sangat wajar bila banyak partai yang mau bergabung dengan PDI-P untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI-P) diminta untuk tidak bersikap sombong dalam menghadapi Pemilu 2024. Sebab kesombongan akan merugikan partai berlambang banteng itu sendiri.
Demikian disampaikan pendiri Centre for Strategic and International Studies ( CSIS ) Jusuf Wanandi terkait posisi PDI-P menyongsong pesta demokrasi mendatang.
Jusuf mengatakan sangat wajar bila banyak partai yang mau bergabung dengan PDI-P untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Hal itu mengingat PDI-P merupakan pemenang pemilu sebelumnya.
Namun, hal itu seharusnya tidak membuat PDI-P sombong dalam menghadapi Pemilu 2024.
Baca juga: Rapat DPP PDI-P ke 140 Jadi Ajang Megawati Umumkan Capres PDI-P?
Jusuf mengingatkan jika kesombongan berlebihan maka bisa saja PDI-P tidak sebesar sekarang di masa depan nanti.
"Saya hanya karena cinta saya kepada PDI-P ini mengingatkan PDI-P, jangan terlalu berlebih-lebihan. Meskipun kamu gede sekarang, belum tentu kamu segede itu lagi. Jangan sombong," ujar Jusuf dalam program Rosi, dikutip dari Kompas.com.
Adapun pendiri CSIS itu menilai PDI-P kini terlalu sombong lantaran merasa seluruh Indonesia bergantung kepada partai tersebut. "Jangan berlebihan seolah-olah seluruh negeri hanya bergantung padamu," ucapnya.
Meski begitu, Jusuf mengakui bahwa PDI-P memang merupakan partai besar, yang mana kader-kadernya pasti bangga dengan itu.
Baca juga: Sepucuk Surat dari Ibu-Ibu di Waigete Sikka untuk Istri Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto
Namun, lagi-lagi, Jusuf mengingatkan PDI-P untuk tidak berpikir seolah-olah semua orang di Indonesia bergantung kepada PDI-P. "It's not true (semua orang bergantung ke PDI-P)," kata Jusuf.
Sementara itu, Jusuf meyakini di antara sekian banyaknya tokoh yang digadang-gadang menjadi king maker pada Pilpres 2024, hanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) lah king maker yang sesungguhnya.
Dia menyebut, boleh saja tokoh-tokoh seperti Jusuf Kalla, Surya Paloh, hingga Megawati Soekarnoputri juga disebut sebagai king maker. Namun, Jusuf tetap meyakini king maker yang asli hanyalah Jokowi.
"Bukan yang lain-lain. Yang lain-lain ikut di sini di sana, tapi the real one is Presiden Jokowi," imbuh Jusuf. (*)
Berita ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.