KKB Papua

Komnas HAM dan Dewan Gereja Bantu Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua

KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot Susi Air Philip Mark Merthens (37) selama tiga bulan, sejak 7 Februari 2023.

Editor: Alfons Nedabang
TANGKAPAN LAYAR
Pasukan Kodap III Ndugama Derakma pimpinan Egianus Kogoya bersama pilot Susi Air yang ditawan. Inzert: Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom. 

POS-KUPANG.COM, JAYAPURA - Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya telah menyandera pilot Susi Air Philip Mark Merthens (37) selama tiga bulan, terhitung sejak 7 Februari 2023. 

Berbagai upaya telah dilakukan untuk pembebasan Philip Mark Merthens namun belum berhasil. Kali ini TNI Polri melibatkan tokoh agama dan pihak Komnas HAM untuk melakukan negosiasi.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, proses negosiasi untuk membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Merthens masih terus berjalan.

Selain tokoh masyarakat dan tokoh agama yang dikoordinasi oleh Pemerintah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, kini sudah ada beberapa pihak lain yang ikut membantu proses negosiasi.

"Tentunya negosiasi bisa dilakukan dengan siapa saja, saya membuka diri untuk semua pihak, yang dari awal yakni pihak Pemerintah Nduga bekerja sama dengan kapolres kemudian ada juga pihak dari Komnas HAM yang menawarkan diri dan kami terima," kata Mathius D Fakhiri di Jayapura, Kamis 25 Mei 2023.

Baca juga: Belasan Anggota KKB Papua Serahkan Diri, Mereka Pilih NKRI untuk Bantu Pemerintah Majukan Daerah

Selain itu, dewan gereja juga bersedia membantu untuk membuka komunikasi dengan pihak Egianus Kogoya agar pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut bisa segera dibebaskan. Pihak keamanan akan berusaha membantu pihak-pihak yang akan turun ke lapangan untuk melakukan negosiasi.

“Saya berharap negosiasi tersebut menghasilkan hasil yang baik, kita memberikan kesempatan kepada kelompok Egianus bisa mengembalikan pilot melalui jalur negosiasi secara baik. Semua sedang berjalan dan dari pihak gereja nantinya akan kita bantu salah satunya pihak Gereja Kingmi yang nantinya akan mengutus orang kepercayaannya untuk melakukan negosiasi tersebut,” tuturnya.

Penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mark Merthens, yang diduga dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya sudah berlangsung hampir 4 bulan. Belum ada tanda-tanda KKB akan membebaskan pilot tersebut.

Awalnya, KKB membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023. Egianus kemudian menyandera pilot pesawat tersebut, yaitu Kapten Philip Mark Mertens yang berkewarganegaraan Selandia Baru.

Satgas Damai Cartenz masuk ke Distrik Paro pada 14 Februari 2023. Saat itu, dipastikan Egianus dan kelompoknya sudah tidak berada di lokasi tersebut.

Selain itu, wilayah Distrik Paro sudah dalam keadaan kosong karena warganya mengungsi ke Distrik Kenyam. Fakhiri sempat menyebut, Egianus Kogoya meminta tebusan berupa uang dan senjata api untuk membebaskan Kapten Philip.

Kemudian Egianus diketahui sempat berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, pada akhir Februari 2023.

Di lokasi tersebut, ia diduga membunuh anak seorang anak kepala kampung yang masih berusia 6 dan 8 tahun karena ayahnya tidak mau memberi bahan makanan yang diminta oleh Egianus.

Pada 15 April 2023, KKB menyerang pasukan TNI di Distrik Mugi dan mengakibatkan lima prajurit gugur dan beberapa lainnya terluka. Selain itu, kelompok tersebut juga merampas sembilan pucuk senjata api dan sejumlah amunisi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved