Berita NTT
Ekspedisi Rupiah Berdaulat, Bank Indonesia Datangi Daerah 3T di NTT
Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini merupakan kerja sama Bank Indonesia NTT untuk menghadirkan kas titipan di wilayah 3T dengan semua pecahan Rupiah.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (KPw BI NTT) melakukan Ekspedisi Rupiah Berdaulat di lima pulau Daerah 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal) di NTT mulai 20 Mei hingga 25 Mei 2023.
Lima pulau Daerah 3T yang akan disambangi Bank Indonesia NTT adalah Pulau Adonara, Pulau Solor, Pulau Lembata, Pulau Pantar dan Pulau Alor dan menyiapkan uang sebesar Rp 15 miliar.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini merupakan kerja sama Bank Indonesia NTT untuk menghadirkan kas titipan di Daerah 3T dengan semua pecahan Rupiah.
"Kerja sama kami dengan TNI Angkatan Laut didasari atas nota kesepahaman sejak Tahun 2011 yang ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama yang dilakukan pada Juni 2022,"ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, S. Donny Heatubun pelepasan KRI Es Colar 871 dan Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Pelabuhan Tenau Kupang pada Sabtu, 20 Mei 2023.
Baca juga: Bank Indonesia Luncurkan Kartu Kredit Pemerintah Domestik dalam FEKDI 2023
hingga saat ini sudah sekitar 76 titik yang dijangkau di daerah, dan sudah 399 pulau yang masuk kawasan 3T.Pada 2023 Bank Indonesia mencanangkan kegiatan 10 kali di 152 Titik termasuk lima pulau yang termasuk dalam 5 pulau di 3 kabupaten di NTT.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat karena semata-mata sesuai dengan salah satu kebijakan BI mengelola rupiah dalam hal penarikan uang lusuh atau clean money policy.
Selain itu dengan Ekspedisi Rupiah Berdaulat diharapkan uang yang beredar di masyarakat sebagai alat pembayaran betul-betul layak untuk diedarkan. Pada saat kegiatan ini pun akan melakukan edukasi Cinta bangga dan paham (CBP) rupiah.
"Cinta di sini tentunya tidak semata-mata kita hanya mengenal uang tetapi juga kalau kita cinta kan kita akan rawat yang itu supaya uang yang kita pegang betul-betul dalam kondisi baik," lanjut Donny.
Ia menjelaskan,Rupiah harus dipahami. Sebagai alat pembayaran setidaknya masyarakat bisa membedakan uang asli atau palsu. Dengan paham juga bisa menggunakan uang dengan bijak.
Baca juga: Agen dan Loper Pos Kupang Dapat Paket Sembako dari Bank Indonesia
Uang juga menjadi simbol kedaulatan.Berdasarkan undang-undang Mata Uang Nomor Tahun 2011 bahwa alat pembayaran yang sah di Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Rupiah. Kalau kita sudah cintai bangga dan paham Rupiah tentu mendukung pelaksanaan undang-undang ini.
Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini diikutsertakan sekitar 15 orang dari Bank Indonesia Provinsi NTT dan lima dari kantor wilayah lain.
Paban 2 Ops Sopsal Mabes TNI AL (Perwira Bantuan 2 Operasional Staf Operasi TNI Angkatan Laut), Kolonel Laut (P) Andri Kristianto, M.Han, mengatakan, sejak tahun 2011 sampai tahun 2022 TNI angkatan Laut dan Bank Indonesia telah melaksanakan 92 kali kegiatan kas keliling dengan 480 pulau telah terkunjungi dan pada tahun 2023 ini akan dilaksanakan kegiatan tersebut sebanyak 17 kegiatan dengan target 85 pulau yang akan dikunjungi.
"Kegiatan angkatan laut menyiapkan KRI Es Colar 871 untuk membantu Bank Indonesia melaksanakan kegiatan ini. Kegiatan ini akan dimulai pada tanggal 20 Mei sampai tanggal 25 Mei 2023," ujarnya.
Wakil Komandan Lantamal VII Kupang Kolonel Marinir Aris Budiadi juga mengatakan BI selaku pemegang pemangku keputusan pengedaran uang, sesama stakeholder harus bekerja sama untuk mewujudkan satu cita-cita negara dan juga wujud pengendalian kedaulatan dan pertahanan pengamanan.
Baca juga: Diinisiasi Bank Indonesia, 76 UMKM Binaan Bank NTT Ikut Showcase Sambut Asean Summit di Labuan Bajo
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.