Berita Manggarai Timur

Sensus Pertanian Segera Dimulai, BPS Manggarai Timur Beri Pelatihan Bagi 321 Petugas 

Jika kedua hal itu menjadi persoalan, semuanya, berikut-berikutnya menjadi persoalan. Sekali kita salah pengertian tentang populasi

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
PELATIHAN - Kegiatan pelatihan bagi petugas Sensus Pertanian di Manggarai Timur. Gambar diambil, Sabtu 20 Mei 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG - Dalam rangka mempersiapkan Sensus Pertanian atau ST2023, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Manggarai Timur menggelar pelatihan bagi Petugas Sensus. 

Kegiatan pelatihan ini dibuka langsung oleh Kepala BPS Kabupaten Manggarai Timur, Angela Regina Maria Wea yang berlangsung di Aula Hotel Embun Pagi Borong, Sabtu 20 Mei 2023.

Regeni kepada POS-KUPANG.COM, mengatakan Sensus Pertanian atau ST2023 akan berlangsung selama 2 bulan terhitung sejak 1 Juni hingga 31 Juli 2023. Karena itu, dalam rangka mempersiapkan hal itu, pihaknya memberikan pelatihan bagi 321 orang petugas Sensus. 

Angela juga mengharapkan kepada para petugas yang mengikuti pelatihan tersebut agar mengikuti dengan fokus dan baik terhadap materi yang diberikan oleh instruktur sehingga pemahaman konsep yang seragam agar data yang dihasilkan berkualitas. 

Baca juga: Pelaku Pengrusakan Rumah Dinas Dokter Gigi di Manggarai Timur Ditangkap Warga

Karena sejauh ini, kata Angela, permasalahan yang dihadapi yakni pemahaman petugas tidak seragam, Pelatihan masih seperti guru dan murid, sehingga menempatkan petugas pada posisi yang tidak sejajar. 

Angela juga meminta dukungan kepada seluruh masyarakat Manggarai Timur untuk menerima petugas Sensus saat melakukan sensus terkait Pertanian. 

"Kita semua menjadi bagian penting untuk menghasilkan data berkualitas. Perlu dukungan kapasitas, tools dan metodologi pemberdayaan. Kita perlu memahami apa yang kita kerjakan yang pada gilirannya apa yang kita kerjakan akan memperkaya kita," Ungkap Angela. 

"Butuh kesadaran agar dapat melalui era disrupsi dengan lebih tenang dengan mencapai tahapan bekerja sebagai panggilan, yaitu pada tahap spiritual.

Tanpa inisiatif, tanpa merasa bertanggung jawab bahwa kita harus memberi manfaat, maka data yang dihasilkan hanyalah data mentah, data yang tidak berkata-kata. Tetapi dengan bekerja sebagai panggilan, data kita seperti sedang berkata-kata, data kita pun akhirnya diapresiasi, dan dimanfaatkan,"tambahnya.

Baca juga: KTT ASEAN Summit 2023, Pemerintah dan Masyarakat Manggarai Timur Sampaikan Terimakasih untuk Jokowi

Angela juga menerangkan, dalam Sensus Pertanian ini petugas akan melakukan pendataan terhadap tujuh sektor yaitu, tanaman pangan, peternakan, perikanan, holtikultura, kehutanan, perkebunan, dan jasa Pertanian. 

Menurut Angela, ada dua persoalan yang sangat halus di dalam sensus atau survei yakni pertama asking good question yang relevan terhadap research question. Kesalahan memahami pertanyaan penelitian akan memberikan sesuatu yang memang ruwet di dalam penelitian. Dan kedua, mendefinisikan populasi. 

"Sekali kita kesulitan merumuskan populasi, menjadi ruwet seluruh penelitian itu, karena induk dari penelitian apapun yaitu, research dan populasi. Jika kedua hal itu menjadi persoalan, semuanya, berikut-berikutnya menjadi persoalan. Sekali kita salah pengertian tentang populasi, menimbulkan salah pengertian tentang penafsiran, yang membuat statistik di belakangnya menjadi tidak berguna. Asumsi dasar ini tidak boleh dilanggar. Populasi kita yang mana, research question kita yang mana,"ujarnya. (rob ) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved