Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Mei 2023, Mintalah Supaya Penuhlah Sukacitamu
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Mintalah Supaya Penuhlah Sukacitamu.
Doa Kristen ialah relasi anak-anak Allah yang personal dan hidup dengan Bapa mereka yang maha baik, dengan Putra-Nya Yesus Kristus, dan dengan Roh Kudus yang tinggal dalam hati mereka. (Bdk. KGK 2558-2565).
Melalui doa kita bisa menyampaikan segala permohonan kita. Bukan untuk apa yang kita ingini, tetapi untuk apa yang kita butuhkan.
Tetapi karena keterbatasan sebagai manusia, seringkali kita sulit membedakan antara keinginan dan kebutuhan.
Hanya Tuhan yang tahu apa yang benar-benar menjadi kebutuhan kita karena Bapa kita adalah Allah yang Mahatahu.
Karena itu, semakin sering kita berdoa dengan tekun dan setia, maka dari saat ke saat kita akan belajar menyelaraskan hati dan pikiran kita dengan Tuhan, menyesuaikan keinginan dan hidup kita dengan kehendak-Nya, kita semakin mengerti dan tahu apa yang menjadi kebutuhan kita, bukan keinginan kita.
Dengan berdoa, kita menyadari bahwa kita membutuhkan Tuhan. Kita juga menyadari
kerapuhan dan keterbatasan kita.
Baca juga: Novena Roh Kudus, Doa Harian Katolik
Kadang kala persoalannya terletak pada kita. Bunda Theresa dari Kalkuta sendiri pernah mengungkapkan, ”Berdoa itu amat sulit apabila orang tidak tahu bagaimana ia sebaiknya berdoa, maka kita harus saling membantu untuk belajar doa.
Apa yang paling penting adalah keheningan. Kita tidak akan dapat menyadari kehadiran Allah tanpa menjadi hening.
Maka, kita harus membiasakan diri dengan suatu keheningan roh, keheningan mata, dan keheningan lidah.
Keheningan memberi kita suatu pandangan baru tentang segala sesuatu”.
Kemajuan atau kemunduran kita dalam hidup rohani ditentukan sejauh mana relasi dan kedekatan kita dengan Tuhan.
Baca juga: Rosario Roh Kudus, Doa Harian Katolik
Kardinal Carlo Martini mengungkapkan lima penyebab kemunduran atau krisis dalam hidup rohani yaitu: kemalasan dalam doa dan menjalani doa hanya sebagai rutinitas (tidak dihayati); kurangnya disiplin dalam pengendalian diri (askese/mati raga) terhadap hal-hal lahiriah/duniawi; kurangnya
pendidikan atau bina lanjut dan merasa puas diri; adanya kemunafikan/kebohongan;
dan kurangnya keyakinan tentang pentingnya hidup dan pewartaan.
Kontemplasi
Pertanyaan refleksi: Bagaimana relasi Anda dengan Tuhan akhir-akhir ini? Adakah pengalaman doa yang mengesan bagi Anda?
Apakah Anda pernah marah pada Tuhan karena tidak mengabulkan permintaan Anda?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.