Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 19 Mei 2023, Berbagi Sukacita
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Berbagi Sukacita.
Dengan kata lain: Yesus mau mengatakan bahwa Dialah sumber dan jaminan hidup manusia. Segalanya akan berlalu sedangkan DiriNya tidak akan berlalu dan inilah kebahagiaan tertinggi manusia sebab Yesus ada dalam diri setiap orang yang percaya kepadaNya.
Maka hendaknya setiap orang beriman percaya dan beriman teguh kepadaNya.
Di dalam Tuhan, hati kita akan bersukacita.
Dalam bacaan injil hari ini, Yesus katakan bahwa mereka akan menangis, meratap dan berdukacita karena namaNya.
Namun, tangisan, ratapan dan dukacita mereka akan berakhir dan akhir dari semuanya itu adalah kebahagiaan sejati.
Kita manusia akan berhadapan dengan situasi yang datang silih berganti. Tentu membutuhkan kebijaksanaan dalam menyikapinya.
Kita tidak perlu tenggelam dalam kesedihan yang datang karena akan ada akhirnya. Tidak perlu terlena dengan kebahagiaan yang kita
alami, karena pasti akan ada akhirnya juga. Karena kebahagiaan sejati hanya ada dalam Tuhan.
Saat dan waktunya akan datang kepada kita untuk menikmati kebahagiaan sejati itu. Kebahagiaan tertinggi manusia adalah memiliki Allah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 18 Mei 2023, Wartakanlah Kabar Gembira ke Seluruh Dunia
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Setelah Tuhan Yesus naik ke surga, Bunda Maria dan para rasul berkumpul di ruang makan lantai dua sebuah rumah, bersama-sama berdoa mohon turunnya Roh Kudus.
Bersama Bunda Maria dan para rasul kita berdoa kepada Tuhan agar kita masing-masing beserta keluarga diberkati Tuhan dan selalu dicurahi Roh Kudus.
Agar kuasa kegelapan diusir dari kita, keluarga dan rumah kita. Agar kita dianugerahi iman pengharapan-kasih, kebijaksanaan-kesucian-kesetiaan, kebahagiaan dan keceriaan, baik dalam untung maupun malang, Kesehatan badan-jiwa, dan dibebaskan dari bahaya jasmani-rohani.
Marilah kita memohon kepada Tuhan supaya kita dilimpahi Roh Sukacita dengan terus bersyukur dalam kehidupan ini sehingga kita juga mampu berbagi sukacita kepada sesama yang kita jumpai di sekitar kita.
Pertanyaan reflektif: Bagaimana kita menghayati penderitaan yang menerpa kita dan apakah kita masih bisa mengalami sukacita ketika dihadapkan pada penderitaan?
Apakah aku sudah selalu bersyukur dan bersukacita dalam kehidupanku selama ini?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.