Berita NTT
Bakamla RI Bersama ABF dan KKP Gelar Operation Gannet ke-7
Operation Gannet ini dibuka oleh Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla, Friche Flack, M.Tr.Opsla di Hotel Aston, Rabu, 17 Mei 2023.
Laporan Reporter POS-KUOANG.COM, Ekkesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI bersama dengan Australian Border Force (ABF) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Patroli Terkoordinasi Bilateral (Operation Gannet) ke-7 tahun 2023.
Operation Gannet ini dibuka oleh Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla, Friche Flack, M.Tr.Opsla di Hotel Aston, Rabu, 17 Mei 2023.
"Setiap tahun kita menyelenggarakan Operasi Gannet. Tahun ini kita laksanakan di Indonesia dan tahun depan kita laksanakan di Australia secara bergantian sebagai pos,"kata Friche.
Baca juga: Video Viral Instagram, Korban Tenggelam Diselamatkan Bakamla dan Tim SAR
Dikatakan Friche, adapun kerja sama ini ialah sebagai bentuk amanat dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2022 yaitu tentang penyelenggaraan keamanan dan keselamatan perairan di Wilayah Indonesia.
"Amanat ini adalah amanat dari Presiden melalui Menteri Polhukam. Kami bersama instansi terkait yaitu Bakamla RI, Bea cukai dan lainnya sebagian besar memiki aset untuk melaksanakan keamanan dan keselamatan berdasarkan hukum di Wilayah Laut," ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya, lanjutnya, tujuan dilakukan patroli tersebut yaitu untuk memberikan jaminan kepada pengguna-pengguna laut khususnya di Daerah perbatasan Indonesia dan Australia .
Baca juga: Bakamla Sebut Pengamanan Natuna Dekat Laut China Selatan Jadi Prioritas di 2022
"Kerja sama ini akan terus berlanjut untuk meningkatkan kapasitas keamanan di Wilayah perairan. Kami juga mengundang Pemerintah Daerah. Karena kita tahu, sebagian besar masyarakat di sekitaran sini bekerja sebagai nelayan. Sehingga kita bekerja sama dengan pemerintah untuk saling berkoordinasi," tuturnya.
Friche juga menyampaikan, Kerja sama itu juga dalam hal untuk mengantisipasi adanya temuan-temuan hal-hal yang tidak diinginkan di Laut, termasuk adanya penyelundupan.
"Untuk nelayan-nelayan kita jika ditemukan melakukan pelanggaran di perairan akan di pulangkan," imbuhnya.
Baca juga: Bakamla Sebut Pengamanan Natuna Dekat Laut China Selatan Jadi Prioritas di 2022
Terkait dengan lintas batas wilayah, Friche mengatakan, Untuk ke depannya pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka bisa tahu batas-batas wilayah perairan itu.
"Kita akan melakukan sosialisasi kepada para nelayan terkait batas-batas perairan. Dalam hal, keberadaan di mana batas mikik Australia dan batas-batas milik NTT,"pungkasnya.
Friche mengungkapkan, Bakamla sering menerima laporan-laporan nelayan yang tertangkap.
"Selama ini kami di Bakamla sering menerima laporan-laporan nelayan yang tertangkap. Tetapi komjen di Darwin berkomunikasi dengan pihak Australia dan itu dikembalikan sesuai dengan keinginan Pemerintah kita. Suoaya kerja sama ini tidak akan menjadi konflik dan hubungan ini sangat-sangat baik dan sering berkoordinasi.
Baca juga: Pemerintah Kabupaten Kupang dan Bakamla RI Kerja Sama Jaga Keamanan Perairan
Dalam kesempatan ini juga, Friche menyampaikan terima kasih kepada ABF yang sudah bekerja sama dengan Bakamla RI dan sudah melayani pihaknya.
Badan Keamanan Laut (Bakamla)
Australian Border Force (ABF)
kementerian kelautan dan perikanan (KKP)
Friche Flack
Semuel Halundaka
POS-KUPANG.COM
Pos Kupang Hari Ini
Bank NTT Cabang Waitabula, SBD Serahkan CSR Rp 370 Juta untuk Pelatihan SDM Pariwisata |
![]() |
---|
138 Warga Binaan Lapas Atambua Terima Remisi, Satu Langsung Bebas |
![]() |
---|
Hadiah Rp 1 Miliar, Lurah Nefonaek: Kemenangan Ini Milik Semua Warga |
![]() |
---|
Sosok Maria Magdalena yang Menangis Bangga Usai Kibarkan Bendera di Sumba Timur |
![]() |
---|
Komposisi Pengurus PSSI TTS Awal Menuju Kemajuan Sepakbola TTS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.