KKB Papua

KKB Papua Tolak Tawaran Pendeta Bebaskan Pilot Susi Air, Sebby: Kami Berjuang Bukan Demi Gereja

TPNPB-OPM menolak tawaran pendeta untuk membebaskan pilot Susi Air, Phillips Mark Merthens. Itu disampaikan melalui juru bicara KKB Papua Sebby Sambom

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
TOLAK TAWARAN - TPNPB OPM ternyata menolak tawaran gereja untuk membebaskan pilot Susi Air, Phillips Mark Merthens. Hal itu disampaikan Juru Bicara KKB Papua, Sebby Sambom. Dengan tegas dia menyebutkan, KKB Papua berjuang bukan demi gereja tapi untuk Papua merdeka. 

POS-KUPANG.COM - TPNPB-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ) menolak tawaran pendeta untuk membebaskan pilot Susi Air, Phillips Mark Merthens yang disandera selama ini.

Sikap Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut disampaikan KKB Papua melalui Juru Bucara KKB Papua, Sebby Sambom.

Dikatakannya, keinginan perwakilan gereja dan uskup di Papua untuk menjadi mediator dalam membebaskan Phillips Mark Merthens, adalah sebuah kekeliruan.

Pasalnya, lanjut dia, sejak awal TPNPB-OPM senantiasa bersikeras untuk melakukan negosiasi dengan pemerintah Indonesia dan Selandia Baru.

Negosiasi itu, katanya, untuk menentukan masa depan Papua, yakni Papua merdeka, bebas dari jajahan negara mana pun termasuk Indonesia.

"Kami berjuang bukan demi gereja, tapi untuk menentukan hak kemerdekaan bangsa Papua. Selama ini kami bicara hak politik penentuan nasib sendiri bangsa Papua yang dilanggar," tandas Sebby Sambom.

Sebby juga menandaskan, TPNPB-OPM tidak akan membiarkan Egianus Kogoya berbicara dengan perwakilan gereja. Sebab keputusan penyanderaan itu ada di tangan seluruh panglima KKB Papua.

"Keputusan tentang nasib pilot Susi Air itu bukan ada pada Egianus Kogoya, tapi ada di tangan seluruh panglima komando pertahanan," tandasnya.

Dengan demikian, kata Sebby Sambom, TPNPB-OPM tak akan mengizinkan Egianus Kogoya untuk melakukan pembicaraan dengan Pendeta dan uskup Papua.

Baca juga: Sebelum Bebaskan Tawanan, KKB Papua Nekat Minta Uang Tebusan Rp 500 Juta, Endingnya Malah Terbalik

Untuk diketahui, sampai saat ini upaya pembebasan pilot Susi Air dari tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, terus berlangsung.

Salah satunya melalui para tokoh gereja dan uskup. Bahkan pihak gereja kini menawarkan diri untuk menjadi mediator dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya.

TAMENG HIDUP - Pilot Susi Air ternyata dijadikan sebagai tameng hidup bagi KKB Papua. Saat Indonesia bergerak, pilot Phillips Mark Merthens malah diancam akan dibunuh. Bahkan ibu-ibu dan anak-anak pun dikerahkan untuk serang TNI Polri.
TAMENG HIDUP - Pilot Susi Air ternyata dijadikan sebagai tameng hidup bagi KKB Papua. Saat Indonesia bergerak, pilot Phillips Mark Merthens malah diancam akan dibunuh. Bahkan ibu-ibu dan anak-anak pun dikerahkan untuk serang TNI Polri. (POS-KUPANG.COM/kolase foto)

Tawaran itu disampaikan lantaran hingga saat ini, pilot asal Selandia Baru, Phillips Mark Merthens itu masih disandera oleh kelompok separatis teroris.

Sementara itu, Mantan Ketua Sinode Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua, Pendeta Benny Giay, berkata niat itu datang usai melihat kondisi masyarakat di Kabupaten Nduga yang memprihatinkan.

Namun, dia menilai negosiasi bisa berhasil jika TNI-Polri menarik pasukan dari Nduga demi menciptakan suasana damai.

Menjawab permintaan itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Donny Charles Go, menyerahkan sepenuhnya keputusan pada pemerintah.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved