KKB Papua

KKB Papua Tolak Tawaran Pendeta Bebaskan Pilot Susi Air, Sebby: Kami Berjuang Bukan Demi Gereja

TPNPB-OPM menolak tawaran pendeta untuk membebaskan pilot Susi Air, Phillips Mark Merthens. Itu disampaikan melalui juru bicara KKB Papua Sebby Sambom

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
TOLAK TAWARAN - TPNPB OPM ternyata menolak tawaran gereja untuk membebaskan pilot Susi Air, Phillips Mark Merthens. Hal itu disampaikan Juru Bicara KKB Papua, Sebby Sambom. Dengan tegas dia menyebutkan, KKB Papua berjuang bukan demi gereja tapi untuk Papua merdeka. 

Sementara, Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyatakan menolak tawaran gereja dan berkukuh untuk bernegosiasi dengan Indonesia di satu meja.

Pendeta Benny Giay mengatakan, masyarakat yang tinggal di sejumlah distrik di Kabupaten Nduga telah diungsikan sejak TNI-Polri melancarkan operasi keamanan pasca penculikan pilot Susi Air oleh kelompok bersenjata OPM.

Mereka yang diungsikan itu, sambungnya, hidup dalam ketidakpastian tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, dan makanan.

Mendengar dan melihat situasi tersebut, para pemuka agama di Papua memutuskan untuk menjadi mediator antara pemerintah dengan TPNPB-OPM.

Harapannya, masyarakat Nduga bisa kembali ke kampungnya dan situasi sedikit damai.

"Keadaan di sana sangat memprihatinkan. Sehingga kami pikir ada baiknya ada pihak ketiga yang memediasi," ujar Pendeta Benny Giay kepada BBC News Indonesia, Kamis 11 Mei 2023.

Pendeta Benny Giay berkata, keyakinan bisa memediasi kedua pihak ini datang dari pengalaman tahun 2001 lalu.

Kapolda Papua kala itu Made Mangku Pastika, katanya, bisa diajak komunikasi dengan gereja dan mengikuti arahan mereka untuk menarik pasukannya dari Puncak Jaya.

Tujuan penarikan pasukan, ujar dia, demi mengurangi ketegangan dan tensi kekerasan sehingga membuka ruang dialog.

Hingga akhirnya, TPNPB-OPM bersedia membebaskan dua sandera asal Belgia yang ditawan di Ilaga, Kabupaten Puncak Jaya pada 1 Agustus 2001.

Untuk upaya pembebasan pilot asal Selandia Baru itu, Pendeta Benny Giay menawarkan cara yang sama, yakni menarik pasukan dan menghentikan operasi militer dari Kabupaten Nduga.

"Kalau pasukan terlalu banyak akan mengganggu masyakat sipil, OPM juga akan semakin keras. Gereja juga dianggap mendukung TNI-Polri. Itu pengalaman kami. Kami sampaikan kepada Kapolda, ini pekerjaan yang tidak gampang," imbuhnya.

"OPM juga manusia, bisa diajak bicara"

Pendeta Benny Giay belum bisa memastikan kapan proses negosiasi akan dilangsungkan.

Sebab, para perwakilan gereja dan uskup harus rapat terlebih dahulu untuk menyusun langkah di lapangan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved