Rabies
Bocah di Sikka Meninggal Akibat Rabies, Begini Tanggapan Kemenkes
Seorang bocah berusia lima tahun di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur ( NTT ) meninggal dunia akibat digigit anjing rabies.
POS-KUPANG.COM - Seorang bocah berusia lima tahun di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur ( NTT ) meninggal dunia akibat digigit anjing rabies, Senin 8 Mei 2023.
Korban merupakan warga RT 13 RW 04 Dusun Wairhabi, Desa Habi, Kecamatan Kangae.
Beberapa saat setelah digigit anjing rabies, korban dilarikan ke RSUD TC Hillers Maumere namun nyawanya tidak tertolong. Kedua orangtua menangis histeris.
Jenazah kemudian dibawa keluarga menuju rumah duka di Desa Habi.
Direktur RSUD TC Hillers Maumere, dr. Clara Francis mengatakan, korban telah mendapatkan vaksin anti-rabies sebanyak dua kali.
"Sebelum dibawa ke rumah sakit, (korban) sempat diberi VAR dua kali di Puskesmas Beru," ujar dr. Clara Francis.
Kementerian Kesehatan buka suara soal kasus bocah meninggal akibat digigit anjing rabies di Kabupaten Sikka.
Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Sikka Tewas Digigit Anjing Rabies
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, selama ini cakupan serum anti-rabies dan vaksin anti-rabies sudah sesuai dengan perkiraan kasus.
"Jumlahnya sesuai perkiraan kasus ya, terutama pada daerah yang endemis rabies, termasuk NTT," kata Siti Nadia Tarmizi, Kamis 11 Mei.
Kendati demikian, Siti Nadia Tarmizi tak memungkiri adanya masalah distribusi vaksin. "Biasanya terjadi karena keterlambatan datang ke faskes," imbuhnya.
Serum anti-rabies dan vaksin anti-rabies merupakan vaksin yang diberikan untuk korban gigitan hewan rabies. Nadia mengatakan, serum anti-rabies diberikan kepada korban yang mengalami gigitan dengan luka risiko tinggi.
Tujuannya adalah untuk memberikan kekebalan pasif dalam sepekan pertama di mana pada masa itu belum terbentuk imunitas terhadap virus rabies.
Baca juga: Bocah Korban Gigitan Anjing Rabies di Sikka Sampat Mendapat Dua Kali Suntikan VAR
Sementara vaksin anti-rabies (VAR) terdiri dari vaksin kering dalam vial dan pelarut 0,5 ml dalam syringe yang diberikan kepada korban gigitan rabies. Vaksin tersebut disuntikkan secara intramuscular di lengan atas. Atau, pada anak berusia di bawah 1 tahun disuntikkan di paha.
Vaksinasi rabies untuk hewan rendah
Di sisi lain, Nadia juga menyoroti vaksinasi rabies untuk hewan yang masih sangat rendah. "(Cakupan vaksin hewan rabies) masih rendah ya karena ini selain anjing peliharaan juga anjing liar juga harus divaksinasi," tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.