Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 11 Mei 2023, Tinggallah dalam KasihKu

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Tinggallah dalam KasihKu.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Kamis 11 Mei 2023 dengan judul Tinggallah dalam KasihKu. 

Hasil keputusan pada saat pertemuan itu adalah bahwa Tuhan berkarya juga di bangsa-bangsa lain dan mereka juga menerima karunia Roh Kudus yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka sama seperti kepada para murid lainnya.

Tak dapat dipungkiri bahwa dalam gereja pun ada kelompok-kelompok yang menjadi dominan dan cenderung menjadi “raja” dalam berbagai bentuk pelayanan dalam gereja.

Dan bisa dibayangkan bahwa mereka menjadi penguasa dalam gereja yang dalam arti tertentu sangat memperhatikan tradisi yang ada dan sulit mengubah mereka.

Lebih dari pada itu, bahkan di wilayah terkecil kita misalnya di paroki pun bisa jadi ada raja-raja kecil yang bisa menjadi hambatan dalam pewartaan karena selalu mempertahankan tradisi dan tak suka akan sebuah perubahan.

Maka tak ada jalan lain yang Yesus ajarkan kepada kita yaitu tinggallah dalam KasihKu.

Dalam amanat perpisahanNya itu, Yesus menyebutkan relasi Cinta antara diriNya dan Bapa yang dimeterai dalam Roh Kudus.

Jika semua perbedaan yang dialami dalam jemaat persaudaraan iman itu menjadi satu batu sandungan, maka jalan keluarnya adalah tinggal selalu dalam Kasih Yesus.

Di dalamnya hanya ada cinta yang mempersatukan dan bukan menceraiberaikan.

Yesus mengambil tema ini dalam amanat perpisahanNya itu karena Yesus tahu bahwa akan ada banyak perbedaan, percecokan, perselisihan dan banyak hal lain yang mau memisahkan kita dari Kasih Tuhan.

Maka Yesus memperingatkan para muridNya untuk selalu tinggal dalam kasihNya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 11 Mei 2023, Tinggallah di Dalam KasihKu

Ungkapan Yesus untuk tinggal dalam KasihNya itu berarti Kasih Yesus itu tinggal dan hidup dalam diri kita.

Kita menjadikan Kasih Yesus itu sebagai landasan hidup kita sendiri supaya dengan itu Kasih Yesus itulah yang kita bawa kepada siapa saja atau kemana saja kita pergi.

Dengan begitu Kasih Yesus itu pun bisa hidup dan tinggal bersama orang lain.

Maka semua perbedaan itu bisa teratasi karena semua kita sudah dipenuhi oleh Kasih Yesus itu sendiri.

Karena hanya dalam Kasih Yesus itulah kita dipersatukan dan bukan diceraiberaikan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved