Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 10 Mei 2023, Akulah Pokok Anggur
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Akulah Pokok Anggur.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Akulah Pokok Anggur.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Para Rasul 15 : 1-6, dan bacaan Injil Yohanes 15: 1-8.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 10 Mei 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam Damai sejahtera untuk kita semua. Dan semoga damai sejahtera dari Yesus Kristus Tuhan kita selalu menyertai kita.
Hari ini kita kembali diingkatkan tentang penerapan aturan dalam jemaat perdana juga tentang Yesus yang menyebut diriNya sebagai Pokok Anggur.
Dalam bacaan pertama, Paulus dan Barnabas melawan aturan tentang sunat dan tidak disunat dalam jemaat. Siapa yang tidak disunat seperti yang diwariskan leluhur, maka dia tidak diselamatkan.
Akhirnya Paulus dan Barnabas harus pergi ke Yerusalem untuk bertemu para rasul dan penatua-penatua untuk mendiskusikan hal ini.
Mereka mulai bersidang tentang orang di luar Yahudi yang masuk dalam jemaat harus disunat sesuai hukum Musa.
Sedangkan dalam bacaan Injil, Yesus dalam amanat perpisahan itu menjelaskan tentang satu topik baru lainnya yaitu tentang Pokok Anggur dan BapaNya adalah pengusahanya.
“Akulah pokok anggur yang benar dan BapaKulah pengusahanya. Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah dipotongnya dan setiap ranting yang berbuah dibersihkanNya supaya berbuah lebih banyak.”
Yesus mau menegaskan tentang relasi dengan diriNya yakni siapa yang tinggal di dalam Dia maka akan menghasilkan banyak buah. Itulah relasi hidup kita dengan Tuhan. Di luar diriNya kita tak mampu menghasilkan buah yang baik dan berlimpah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 9 Mei 2023, Damai Sejahtera Kutinggalkan Bagimu
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kisah perjuangan Paulus dan Barnabas untuk menerima orang lain di luar bangsa Yahudi menjadi anggota jemaat cukup mendapat tantangan yang berat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.