Berita NTT
Ketua Asprov PSSI NTT Tegaskan Tanpa Rekomendasi PSSI, Event Sepakbola Tidak Bisa Digelar
Asprov PSSI NTT mengeluarkan keputusan setiap event sepakbola di NTT harus mendapat rekomendasi dari Asprov PSSI NTT.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau Asprov PSSI NTT, Chris Mboeik menegaskan tanpa mendapatkan rekomendasi dari PSSI Pusat, maka event sepakbola di NTT tisak bisa digelar.
Penegasan Ketua Asprov PSSI NTT itu disampaikan usai rapat pengurus Asprov PSSI NTT, kemarin. Rapat dihadiri EXCO, Wakil Ketua, Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) NTT dan pengurus Asprov PSSI NTT.
Dalam rangka keamanan dan kenyamanan penyelenggaraan event sepakbola di NTT, Asprov PSSI NTT mengeluarkan keputusan setiap event sepakbola di NTT harus mendapat rekomendasi dari Asprov PSSI NTT.
Menurut Chris, Dinamika sepakbola yang semakin tinggi, menuntut persiapan penyelenggaraan semakin baik. Beberapa catatan pengalaman buruk dalam penyelenggaraan sepakbola harus dieliminir sejak awal, agar penyelenggaraan di NTT berjalan aman dan nyaman.
Baca juga: Maju Pilkada Calon Gubernur NTT, Frans Lara Aba Bangun "Rumah Gotong Royong" Awal Gerakan Perubahan
"Sikap kita jelas dan tegas, tanpa Rekomendasi PSSI di setiap tingkatannya, maka event sepakbola tersebut tidak bisa digelar. Kalaupun digelar tanpa Rekomendasi, itu bukan kewenangan PSSI," tegasnya.
Dia menambahkan, untuk mendukung ketegasan itu, Asprov PSSI NTT akan bertemu Kapolda NTT. Tujuannya adalah untuk pemahaman bersama berkaitan tupoksi dan kewenangan masing-masing lembaga.
"Dalam waktu dekat kita akan bertemu dengan Kapolda NTT. Saat itu, kita akan membicarakan berkaitan dengan rekomendasi PSSI dan ijin keramaian. Karena kewenangan itu hanya ada di PSSI dan Polda NTT. Intinya, kita ingin agar event sepakbola dan futsal di NTT berjalan aman dan nyaman," ujar Wakil Ketua DPRD NTT ini.
Baca juga: Kabid Humas Polda NTT Belum Pastikan Status Bupati Timor Tengah Selatan Usai Diperiksa
Berkaitan dengan penyelenggaraan event sepakbola, mekanisme yang dilakukan menurut Chris adalah panitia pelaksana bersurat ke Askab/Askot, setelah itu Askab/Askot mengirim surat ke Asprov dengan melampirkan surat permohonan dari panitia pelaksana.
Maksudnya adalah, struktur PSSI di setiap tingkatan wajib mengetahu dan mengawasi penyelenggaraan event tersebut.
"Kita berharap mekanisme ini berjalan baik, sehingga tidak ada lagi panitia pelaksana yang langsung bersurat ke Asprov, tanpa melibatkan Askab/Askot. Ini semua dalam rangka tertib organisasi, dan kita harus memulai itu," tegasnya.
Senada dengan Chris, Wakil Ketua Asprov PSSI NTT Ridwan Angsar optimis kalau mekanisme organisasi berjalan baik, tentu saja kualitas pelaksanaan event akan baik.
Baca juga: BMKG NTT Sampaikan Peringatan Dini Gelombang Tinggi
"Saya percaya, kalo pengelolaan organisasi bagus, tentu akan menghasilkan pola kerja dan prestasi yang bagus pula. Karena itu, kita terus rapikan setiap kegiatan sepakbola di NTT. Kita juga akan mengirim surat kepada Askab dan Askot PSSI berkaitan dengan ketegasan ini," ujarnya.
Soal pertemuan dengan Polda NTT, Ridwan sangat sependapat dengan Ketua Asprov PSSI NTT.
"Mungkin saat pertemuan nanti bisa melahirkan kesepakatan atau perjanjian bersama antara Polda NTT dengan Asprov PSSI NTT," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.