Berita Timor Tengah Utara

Marak Pencurian Ternak di Desa Oelneke Timor Tengah Utara, Dosen Ini Angkat Bicara

pencurian ini dilakukan terhadap ternak milik warga sendiri, maupun ternak babi bantuan pemerintah yang disediakan melalui anggaran

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DOKUMENTASI NARASUMBER
DOSEN - Dosen Pascasarjana pada Perbanas Institute, Jakarta, Dr. Wilfridus B. Elu  

Dampak lain dari aksi pencurian ternak warga ini, lanjutnya, yakni kandang-kandang babi harus ditutup berlapis-lapis pada malam hari agar terlindung dari pencurian. Kandang ternak ditutup dan dipaku dengan seng pada sore hari dan dibuka kembali pada pagi hari.

Selain itu, masyarakat  juga merasa resah dan khawatir bahwa pada waktunya para pencuri akan melakukan kekerasan fisik terhadap warga masyarakat yang menjadi pemilik ternak.

Ia menambahkan, mengingat masyarakat saat ini berada dalam keadaan tidak berdaya menghadapi aksi pencurian ternak tersebut, maka diperlukan kehadiran aparat penegak hukum yaitu kepolisian. Pihak kepolisian Polres TTU harus segera turun tangan untuk mendeteksi permasalahan dan memberikan rasa aman bagi masyarakat.

Tidak hanya itu. Pihak Kepolisian juga dianjurkan melakukan patroli teratur serta membantu menangkap para pencuri dan jaringannya demi memberikan rasa aman dan kepastian berusaha bagi masyarakat Desa Oelneke.

Lebih lanjut disampaikan Wilfridus bahwa, Pendirian pos polisi yang berada di dekat dengan pemukiman masyarakat Desa Oelneke sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendesak.

"Ekonomi masyarakat memerlukan kepastian hukum dan ketertiban umum yang efektif. Selain itu, perlindungan terhadap hak milik pribadi dan ketenteraman warga merupakan hak- hak dasar yang harus diberikan oleh Negara bagi warga masyarakat,"ucapnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved