Berita NTT

Undana Kukuhkan Dua Guru Besar, Sejak Desember 2022 - April 2023 Sudah Keluarkan SK 11 Guru Besar 

Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang kembali mengukuhkan dua guru besar pada Selasa, 2 Mei 2023. 

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
PENGUKUHAN - Rektor Undana Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc pose bersama dua guru besar yang baru dikukuhkan, Selasa 2 Mei 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang kembali mengukuhkan dua guru besar pada Selasa, 2 Mei 2023. 

Dua guru besar tersebut adalah Prof. Dr. Febri Odel Nitbani, S.Si., M.Si di Bidang Ilmu Kimia Organik Sintesis pada Fakultas Sains dan Teknik Undana dan Prof. Dr. Ir. Denik Sri Krisnayanti, S.T., M.T di Bidang Ilmu Teknik Sipil pada Fakultas Sains dan Teknik Undana

Prof. Denik merupakan guru besar ke-41 sementara Prof. Febri menjadi guru besar ke-42 di Undana. 

Dalam pidato pengukuhan guru besar Prof. Denik memaparkan metode yang diberi nama Metode Cendana. 

Baca juga: Maxs Sanam Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Perdana di FKHK Undana Kupang

"Pada kesempatan yang sangat luar biasa ini izinkan saya memperkenalkan satu metode yang saya beri nama Metode Cendana karena saya miliknya Universitas Nusa Cendana," kata Prof. Denik. 

Metode ini, lanjut dia, adalah untuk mengimplementasikan daerah aliran sungai (DAS) yang rawan atau berpotensi terhadap banjir di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan menggunakan 10 parameter data. 

"Data - data ini sebenarnya bukan data yang cukup sulit bagi pemerhati keairan di Nusa Tenggara Timur khususnya ataupun di Indonesia," ujarnya. 

Baca juga: Rektor Undana pada Wisuda Sarjana, Magister dan Doktor : Sarjana Menjadi Mata Air bukan Air Mata

10 parameter data tersebut adalah luas DAS, panjang sungai utama, kemiringan sungai utama, bentuk DAS, kerapatan DAS, hujan harian maksimum, nilai parameter alfa, tutupan lahan, kekasaran saluran, nilai curve number. 

"Di dunia yang penuh tantangan saat ini Teknik Sipil dianggap sebagai salah sath bidang Teknik terpenting di seluruh dunia. Tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini antara lain konsumsi energi pada gedung tingkat tinggi, peningkatan erosi tanah dan pesisir, kualitas air yang semakin tercemar, air tanah yang belum temanfaatkan dan semakin menipis, meningkatnya kemacetan lalu lintas, ketahanan infrastruktur yang buruk terhadap bencana dan tingkat keamanan konstruksi yang rendah," jelas Prof. Denik. 

"Ilmu Teknik Sipil tidak dapat berdiri sendiri untuk memecahkan berbagai permasalahan pembangunan infrastruktur dengan kerentanan tersebut diatas. Kolaborasi ilmu pengetahuan dari bidang ilmu lainnya sangat dibutuhkan guna menghadapi berbagai dampak akibat perubahan iklim," tambahnya. 

Dia melanjutkan, kepakaran dari berbagai disiplin ilmu tentu akan lebih lengkap dengan dukungan keterlibatan berbagai stakeholder yang ada baik di lingkup pemerintah pusat, provinsi, ataupun pada tingkat kabupaten. 

"Seperti yang kita ketahui bapak Presiden pernah menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur sama artinya dengan pembangunan peradaban dan jembatan menuju keunggulan suatu bangsa. Maka saya akan sedikit menyimpulkan bahwa untuk membangun Nusa Tenggara Timur dibutuhkan suatu ketahanan air dimana pembangunan ketahanan air ini akan berhilir pada ketahanan pangan yang akan membentuk masyarakat menjadi lebih unggul," tandasnya. 

Baca juga: Bupati Kupang Korinus Masneno menandatangani MoU bersama Rektor Undana Kupang Max Sanam

Orasi ilmiah diakhiri dengan mengungkapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga mencapai posisi hari ini sebagai seorang guru besar. 

"Hari ini juga saya mempersembahkan orasi ini untuk almarhum ibu tercinta di surga yang mengajarkan saya tentang arti sabar, setia dan percaya. Terimakasih ibu," ujarnya dengan suara bergetar. 

Rektor Universitas Nusa Cendana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan, hari ini adalah hari yang luar biasa dimana tepat pada Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2023, Undana mengukuhkan dua orang guru besar perempuan. 

Baca juga: Rektor Undana Kupang Lepas 1.431 Lulusan, 64 Persen Wisudawan Wanita

"Bahkan ini masih berjarak sepuluh hari dari tanggal 21 April 2023 Hari Kartini. Jadi hari ini tidak ada satu pun laki - laki di antara mereka," kata Prof. Maxs.  

"Masih ada dua lagi guru besar perempuan yang akan kita kukuhkan pada tanggal 31 Mei mendatang. Jadi secara total hari ini Dua, setidaknya kami menjadwalkan untuk 9 guru besar baru lagi untuk kita kukuhkan. Perjalanan menjadi seorang guru besar cukup panjang tetapi memang rahmat Tuhan yang diberikan kepada Universitas Nusa Cendana sehingga pada tahun ini dengan jarak bulan Desember sampai April, keluarlah SK guru besar kurang lebih 11 orang," lanjut dia. 

Menurut Prof. Maxs, ini adalah kontribusi dari semua pimpinan Undana dan saat ini kebetulan ada di zaman dimana dia menjadi nakhoda Undana. 

"Seorang dosen itu berkarya mulai dari asisten ahli sampai dengan jenjang lektor kepala. Dari 3A sampai dengan minimal 4D angka kreditnya baru bisa menjadi guru besar. Ini adalah kerja kolaboratif kerja panjang dari semua orang yang mengantarkan teman - teman ini mencapai guru besar sampai pada saat ini," ujarnya. 

Lanjut dia, professor zaman sekarang harus dengan karya publikasi, melakukan penelitian dan riset, harus pada jurnal dengan standar internasional. 

"Jurnal nasional saja boleh tapi kalau tidak ada Jurnal standar internasional yang terindeks Scopus maka dia tidak bisa menjadi professor," kata Prof. Maxs. 

Baca juga: Rektor Undana Ajak Mahasiswa Jadi Pionir Gerakan Menanam Pohon

Prof. Maxs pun mengungkapkan kebanggaan atas raihan gelar para guru besar ini. 

Saat ini, kata Prof. Maxs, rapat senat Undana bahkan terpaksa dibuat tiga kali karena ada puluhan calon professor yang diusulkan. 

"Karena mereka berpikir bahwa selama ini sulit. Tapi dengan sistem dari kementerian yang baru maka semua sifatbya digital, proses ini berjalan begitu cepat termasuk teman - teman dari Universitas swasta rasanya sulit tapi bapak kepala LLDIKTI memberikan motivasi dan bulan lalu professor dari Unkris dikukuhkan dan ada ditengah kita saat ini," ujarnya.(uzu)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved