Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 2 Mei 2023, Pensil dan Penghapus

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Pensil dan Penghapus.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Selasa 2 Mei 2023 dengan judul Pensil dan Penghapus. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Pensil dan Penghapus.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Para Rasul 11: 19-26, dan bacaan Injil Yohanes 10: 22-30; Hari Pendidikan Nasional.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 2 Mei 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Suatu hari, dengan wajah yang agak murung Pensil mendatangi Penghapus di rumahnya. Setelah masuk dan dipersilakan duduk, berkatalah Pensil kepada penghapus, ”Penghapus, sungguh, aku sangat menyesal dan minta maaf padamu.”

Mendengar kata-kata pensil yang to the point seperti itu, penghapus merasa heran dan kaget.

Lalu sambil menatap heran kepada Pensil si penghapus bertanya, ”Untuk apa minta maaf padaku? Kamu tidak melakukan sesuatu yang salah. Tidak satu pun kesalahan yang kamu lakukan padaku.”

Kata pensil lagi, "Iya, aku minta maaf padamu, sebab kamu terluka oleh karena diriku. Setiap kali aku membuat kesalahan, kamu selalu ada untuk menghapus kesalahan itu. Namun begitu kamu menjadikan kesalahan-kesalahanku hilang, kamu sendiri kehilangan sebagian dari dirimu. Lama-kelamaan tubuhmu menjadi semakin kecil dan kecil lagi."

Setelah menghela napas sejenak, dengan mata menatap teduh kepada Pensil, sang Penghapus berkata, ”Pensil, apa yang kamu katakan itu benar. Namun, sungguh aku tidak merasa keberatan. Aku sungguh menyadari, aku diciptakan untuk melakukan tugas itu. Aku diciptakan untuk membantu kamu setiap kali kamu melakukan tindakan yang keliru. Meskipun aku sadar, bahwa suatu ketika nanti aku pasti pergi dan kamu harus mengganti diriku dengan penghapus yang baru, aku sungguh merasa gembira dengan tugas ini. Maka, sudahlah, jangan terlalu
merisaukanku. Aku tidak ingin melihatmu bersedih. Aku ingin melihatmu gembira."

Mendengar ungkapan tulus dari Penghapus, senyuman mulai merekah di bibir pensil.

“Terima kasih Penghapus. Aku berjanji tidak akan murung dan bersedih lagi. Aku berjanji untuk melakukan peranku sebaik-baiknya. Aku juga berjanji berusaha melakukan yang benar dan mengusahakan sedikit mungkin kesalahan,” kata Pensil.

Penghapus pun tersenyum bangga karena melihat Pensil tampak gembira sekali.

Pensil itu adalah murid dan Penghapus itu adalah guru. Tugas guru ibarat tugas Penghapus. Setiap kali ada kesalahan yang dibuat oleh muridnya, guru membantu membenahi dan membetulkannya. Dan tidak jarang, guru harus mengorbankan dirinya demi masa depan dan kebahagiaan para muridnya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 2 Mei 2023, Orang Percaya Akan Dikaruniai Hidup Kekal

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Beberapa butir permenungan pada Hari Pendidikan Nasional, 02 mei 2023.

Pertama, mengarahkan kepada yang benar.

Adalah hakikat peran guru untuk menghantar para muridnya menuju kepada kebenaran. Dia ibarat gembala yang membawa domba-dombanya menuju padang rumput, sehingga mereka dapat makan dengan kenyang.

Dia pun menjaga kawanan dombanya itu agar tidak dimangsa oleh serigala. Ketika ada domba yang melenceng jalannya, dia
menggiring kembali ke arah yang benar. Ketika ada domba yang hilang, dia mencarinya sampai ketemu dan disatukan kembali dengan kawanan yang lain.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 1 Mei 2023, Gembala yang Baik

Kedua, rela berkorban.

Pribadi guru yang memberikan diri seutuhnya bagi pendampingan anak didik pasti memahami sungguh arti berkorban.

Dia ibarat penghapus yang semakin kehilangan dirinya, semakin kecil dan semakin kecil lagi. Namun justru karena kerelaannya untuk berkorban dan menjadi semakin kecil, dia menemukan kebahagiaan.

Guru menjadi bahagia bukan pertama-tama lantaran dia sukses. Juga bukan karena pertama-tama dia menjadi populer. Guru merasa bahagia karena para muridnya berhasil melalui proses pendidikan dan meraih cita-citanya.

Guru merasa bahagia, karena muridnya berkembang dalam intelektualitas, tanggung jawab, kemandirian, moralitas dan juga kepedulian sosial.

Apalagi, jika ada muridnya yang sukses sebagai pemimpin yang membela kepentingan rakyat.

Betapa guru-guru merasa bahagia dan bangga memiliki murid-murid yang berhasil. Dan saya yakin, semua guru akan setuju bahwa yang paling membahagiakan dan membanggakan dirinya sebagai guru adalah jika ada di antara para muridnya yang juga menjadi guru, meneruskan perjuangan hidup seperti yang diembannya saat ini.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 30 April 2023, Figur Gembala yang Baik

Ketiga, gembira menjalankan tugas panggilan.

Salah satu tanda bahwa guru itu sungguh bahagia menanggapi panggilan Allah adalah jika dia gembira dalam menjalankan tugasnya. Gembira tidak berarti tanpa kesulitan atau penderitaan.

Yang terpenting di sini adalah bahwa guru merasakan inilah panggilan hidupnya bahwa dengan menjadi guru inilah aku mewujudkan iman kristiani secara konkret.

Akhirnya, Salam Merdeka Belajar. Selamat merayakan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023. Salam doa dan berkatku untukmu bapa ibu guru dan anak didik di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 2 Mei 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 2 Mei 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 2 Mei 2023. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 11:19-26

Bernabas dan Saulus ke Antiokhia

Bacaan dari Kisah Para Rasul:

Banyak saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi saja.

Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia, dan berbicara juga kepada orang-orang Yunani; mereka ini memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan.

Tangan Tuhan menyertai mereka, dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem. Lalu jemaat di Yerusalem itu mengutus Barnabas ke Antiokhia.

Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.

Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya dsebut Kristen.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mzm. 87:1-3.4-5.6-7

Refr. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa!

1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.

2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.

3. Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung, “Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”

Bait Pengantar Injil – Yohanes 10:27

Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.

Bacaan Injil – Yohanes 10:22-30

Yesus ditolak oleh orang Yahudi

Inilah Injil suci menurut Yohanes:

Pada hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem, ketika itu musim dingin, Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Dan orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya, “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan?

Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Yesus menjawab mereka, “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tdak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

Bapa-ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved