Berita Nasional
Aksi May Day, Buruh Tolak Upah Murah
Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day diwarnai aksi buruh pekerja di kawasan Patung Kuda Medan Merdeka Barat, Senin 1 Mei 2023.
Ada Atribut Partai
Aksi May Day 2023 tampak banyak atribut Partai Buruh dalam aksi long march hingga berlanjut di kegiatan May Day Festival.
Kemunculan atribut Partai Buruh bukan bagian dari kampanye melainkan euforia perayaan tahunan yang dilaksanakan seluruh dunia.
Menurut Said Iqbal, tidak ada yang salah dari adanya atribut Partai Buruh di Perayaan May Day.
Dia mencontohkan perayaan ulang tahun partai politik atau pertemuan capres yang menggunakan atribut partai pun tak dilarang.
Baca juga: Hari Buruh 2023, SPSI Minta Pekerja di NTT Jangan Gelar Aksi Demo
"Di seluruh dunia kalau peringatan Hari Buruh partai sosialis pekerja, partai sosial demokrat, partai buruh itu merayakan May Day tidak ada kampanye. Ini adalah perayaan May Day. Memang Bawaslu di beberapa daerah mencoba mengirim surat, kita geruduk, Bawaslu Pusat sangat bijaksana. Ini adalah sosialis dan perayaan, apa yang salah?" ungkap Said Iqbal.
Iqbal mengungkapkan elemen federasi buruh amat antusias mengikuti perayaan May Day, bahwa terbukti ada 900 bus yang telah hadir ke patung kuda Jakarta.
Dia menegaskan pihaknya sudah memberitahu Bawaslu terkait adanya atribut Partai Buruh di Perayaan May Day.
Kata Said Iqbal, Partai Buruh tidak perlu meminta izin kepada Bawaslu terkait penggunaan atribut partai tersebut karena ini adalah agenda May Day, perayaan buruh internasional.
"Memberitahu, nggak perlu izin. Rahmat Bagja catat Ketua Bawaslu, bendera yang berkibar di mana saja boleh, turunin tuh bendera partai lain kalau begitu ya. Jangan nantang-nantang Partai Buruh apalagi ada pesanan," tegasnya.
Massa buruh yang hadir pada May Day 2023 ini merupakan gabungan dari sejumlah kelompok buruh di Indonesia.
Beberapa di antaranya yakni Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), dan Serikat Petani Indonesia.
"Kemudian ada massa dari SPU, FSPMI, SPN, FSP KEP, FSP TSK, Farkes, FSP ISSI, FTPHSI, UPC, Jala PRT dan banyak lagi," papar Iqbal. (tribun network/reynas abdila)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.