Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 29 April 2023, Siap Menanggung Konsekuensinya
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Siap Menanggung Konsekuensinya.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Siap Menanggung Konsekuensinya.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Para Rasul 9: 31-42, dan bacaan Injil Yohanes 6: 60-69.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 29 April 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Pengalaman tentang pasangan muda yang perkawinannya tidak direstui oleh orangtua masing-masing. Perlawanan dari pihak keluarga masing-masing sama sekali tidak menyurutkan langkah keduanya. Mereka saling meneguhkan, saling mendoakan dan terutama saling mengingatkan, betapa beratnya perjuangan mereka.
Sering mereka menangis. Sesudah lega karena tangisan itu, mereka menyongsong hari esok dengan
lebih bersemangat. Sehingga akhirnya meyakini bahwa cinta mereka itu memang tertakdir untuk disatukan dalam perkawinan, keputusan dibuat dengan hati yang siap untuk menanggung konsekuensinya.
“Walaupun sesudah ini dua keluarga kami ini tidak mengakui kami sebagai anak, kami akan tetap menikah dan membangun keluarga sendiri, tekad keduanya.
Dan itu terbukti benar. Keyakinan akan cintanya mendorongnya berani menanggung segala risiko.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 29 April 2023, Kepada Siapa Kami Akan Pergi?
Sesudah penjelasan panjang lebar mengenai roti hidup, banyak dari antara para murid mengundurkan diri. Mereka mungkin tidak memahami penjelasan Yesus, tetapi saya yakin mereka pergi, karena dengan pengajaran iman semacam itu mereka tidak akan mencapai tujuan mereka dengan mengakui Yesus yakni hidup gampang, dicukupkan kebutuhan jasmaninya. Bukankah Yesus baru memperbanyak roti?
Tetapi sekarang roti itu ternyata diriNya sendiri, keselamatan dari Allah, yang menuntut banyak
korban diri manusia.
Di tengah krisis ini, Petrus dan teman-temannya berdiri teguh.
Mereka belum sempurna mengenal Yesus, tetapi mereka tahu siapa Dia dan karunia apa yang bakal mereka peroleh kalau setia kepadaNya.
Petrus berkata, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?”
Dengan kata lain, tidak ada yang perlu kami cari, karena dalam diriMu kami telah menemukan makna hidup.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.