KKB Papua
Bukan Kena Peluru KKB, Pratu F Ternyata Tewas Karena Jatuh ke Jurang 140 Meter
Hal itu dipastikan setelah tidak ditemukan sebutir peluru pun pada tubuh korban. Namun, kemudian korban ditemukan tewas di dasar jurang sedalam 140 m
Dilaporkan, dalam upaya penyanderaan pilot Susi Air tersebut, Mabes TNI menerjunkan 36 prajurit yang berasal dari Satgas Yonif Raider 321/Galuh Taruna.
Namun dari 36 personel tersebut, lima korban dinyatakan tewas termasuk Pratu F. Sedangkan lima prajurit TNI lainnya menderita luka-luka.
Luka-luka yang diderita kelima korban tersebut, katanya, selain karena terkena tembakan, juga karena luka lecet di sekujur tubuh.
Luka lecet itu terjadi karena medan pertempuran itu sangat terjal. Para korban itu menderita luka-luka lantaran jatuh ke dasar jurang.
Adapun empat prajurit yang tewas ditembak itu, antara lain, Pratu Miftahul Arifin, Pratu Kurniawan, Pratu Ibrahim dan Prada Sukra.
Keempat jasad korban itu telah dipulangkan lebih dulu ke tempat asalnya masing-masing.
Baca juga: Pilot Susi Air Jadi Tameng Hidup KKB Papua, Ketika Indonesia Bergerak, Phillips Terancam Dibunuh
Sementara jenazah Pratu F baru dipulangkan Senin 24 April 2023. Ia diterbangkan kembali ke Magelang, Jawa Tengah, setelah jenazahnya ditemukan Minggu 23 April 2023.
Menurut Julius Widjojono, lantaran para prajurit itu meninggal dunia saat sedang bertugas, sehingga mereka diberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya.
Dalam insiden itu, meski ada korban jiwa, ada juga prajurit TNI yang selamat. Mereka itu menderita luka-luka.
Fakta ini diungkapkan Panglima TNI, Laksamana Yudi Margono ketika bersama KSAD Jenderal Dudung Abdurachman melakukan kunjungan kerja ke Timika, Papua Tengah, Selasa 18 April 2023.
Yudo Margono juga menyebutkan bahwa pasca insiden mengerikan tersebut, status operasi keamanan di Papua juga ditingkatkan statusnya.
Kalau sebelumnya operasi itu berstatus Pamrahwan atau pengamanan daerah rawan, kini ditingkatkan menjadi operasi siaga tempur.
Meski demikian, operasi siaga tempur itu hanya diberlakukan di daerah-daerah yang rawan konflik.
Daftar Prajurit yang Gugur dan Selamat
Adapun, proses evakuasi para prajurit tersebut menggunakan Heli Penerbad Bolco BO-105/HS-7108, dengan Pilot Mayor Cpn Lutfi Dian (perbantuan aircover), Heli Penerbad Bell-412 EP A/C HA-5232, Pilot Kapten Cpn Dimas, Heli Penerbad Bell-412 HA-5181, Pilot Lettu Cpn Hadi Prayitno dan Heli Caracal TNI AU EC-725 A/C HT-7201, Pilot Mayor Pnb Boy Nanang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.