Berita Belu
WPA Desa Tukuneno Gelar Sosialisasi HIV / AIDS, Wakil Ketua PKK Belu: Butuh Perhatian Serius
Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Belu, Ny. Rinawati Haleserens menyampaikan kasus HIV / AIDS di Kabupaten Belu sangat tinggi.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Belu, Ny. Rinawati Haleserens menyampaikan kasus HIV / AIDS di Kabupaten Belu sangat tinggi. Kasus ini juga ibarat gunung es dan ini sangat memprihatinkan.
Karena itu, sangat membutuhkan perhatian serius dari seluruh pihak baik masyarakat maupun pemerintah.
Hal ini disampaikan Ny. Rinawati Haleserens usai kegiatan sosialisasi HIV / AIDS di SDK Oenari, Dusun Oenari, Desa Tukuneno, Kabupaten Belu wilayah Timor Barat perbatasan RI-RDTL yang difasilitasi oleh CD Bethesda Yakkum Yogyakarta area Belu. Jumat, 22 April 2023.
Menurut dia, untuk menurunkan angka tersebut maka tentu perlu kerja team, tidak hanya CD Bethesda dan Warga Peduli AIDS (WPA) tetapi semua elemen masyarakat termasuk dirinya turun memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
Baca juga: Sambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Kalapas Atambua Pimpin Penggeledahan WBP
“Kami dari PKK ikut ambil bagian dalam hal ini ketika ada sosialisasi kami akan turun memberikan pemahaman, bagaimana cara pencegahan dan perlakukan kita kepada warga yang terinfeksi,” ujar Rinawati.
Dia juga berharap kepada masyarakat Tukuneno agar mau melakukan pemeriksaan kesehatan agar bisa cegah dini sehingga kasus HIV Aids yang ingin ditekan bisa ditekan dengan upaya pencegahan dini.
“Kepada seluruh warga diharapkan memberikan perlakuan yang sama kepada warga yang terinfeksi, sehingga mereka tetap bisa berkarya seperti halnya kita warga lainnya. Tidak ada diskriminasi, mari kita memberikan kasih sayang sehingga mereka nyaman layaknya masyarakat sehat lainnya,” pinta Rinawati yang juga merupakan anggota WPA.
Sementara Ketua WPA Desa Tukuneno, Gaudensia Belak menyampaikan terimakasih kepada CD Bethesda Yakkum Yogyakarta atas pendampingannya melalui program pencegahan HIV dan AIDS di wilayah Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL.
Baca juga: Pemkab Belu dan CD Bethesda YAKKUM Komitmen Eliminasi HIV AIDS Tahun 2030
Menurut dia, wilayah Kecamatan Tasifeto Barat masuk zona merah kasus HIV dan AIDS, dimana Puskesmas Atambua Selatan wilayah pelayanan mencakup Desa Tukuneno tertinggi kasus ODHA 29 orang sementara OHIDA 19 orang.
Lanjut Gaudensia, masyarakat dusun Oenari sangat antusias mengikuti kegiatan dan mendengarkan sosialisasi HIV dan AIDS yang disampaikan para pemberi materi.
Ia juga mengatakan bahwa untuk Desa Tukuneno hingga saat ini belum ada intervensi anggaran untuk dukungan pencegahan HIV dan AIDS melalui sosialisasi dan lainnya.
“Kita harapkan supaya kedepan Desa Tukuneno bisa akomodir dana untuk kegiatan sosialisasi HIV dan AIDS,” pungkasnya. (Cr23)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.