Opini
Opini - Pandemi Covid-19 dan Kreativitas Guru
Pandemi Covid-19 belum benar-benar musnah dari muka bumi. Jika menjelajahi rimba raya internet, virus SARS-CoV-2 adalah cikal bakal Pandemi Covid-19.
Oleh: Arnoldus Nggorong*
POS-KUPANG.COM - Hingga kini, pandemi Covid-19 belum benar-benar musnah dari muka bumi. Jika menjelajahi rimba raya internet, virus SARS-CoV-2 adalah cikal bakal Pandemi Covid-19. Kemunculannya langsung menggemparkan dunia.
Alhasil virus ini pun menjadi perbincangan hampir semua kalangan. Tak ketinggalan para pakar dari berbagai disiplin ilmu urut memperbincangkannya seraya berpendapat dengan argumentasinya masing-masing.
Dengan kata lain, pandemi global telah menyita perhatian seluruh lapisan masyarakat. Wabah Covid-19 benar-benar menguras energi, pikiran, emosi dan waktu hampir semua pihak.
Ringkasnya, pandemi Covid-19 menyedot segala sumber daya.
Risiko yang ditimbulkannya pun amat luar biasa. Kerugian material dan imaterial sungguh tak terhitung. Orang merasa cemas, takut, panik dan stres.
Banyak yang kehilangan anggota keluarga entah anak, ibu maupun ayah. Anak-anak menjadi yatim piatu. Banyak pula orang kehilangan pekerjaan. Ada juga perusahaan yang gulung tikar.
Sejak diumumkan secara resmi oleh Komisi Kesehatan Kota Wuhan, pada 31 Desember 2019, sampai saat ini wabah ini belum juga menunjukkan tanda-tanda akan lenyap.
Belum diketahui dengan pasti kapan wabah ini akan berakhir. Sebab virus ini seolah mempunyai kemampuan di dalam dirinya sendiri untuk berubah.
Baca juga: Opini Albertus Muda, S.Ag: Pendidikan Kritis dan Pemetaan Kecerdasan
Belum lama ini ditemukan lagi varian baru virus Covid-19. Menurut WHO, Arcturus adalah salah satu dari 600 sub-varian Omicron. Arcturus juga disebut dengan subvarian Omicron XBB.1.16. Subvarian baru ini teridentifikasi pada Januari 2023. WHO mulai memantaunya sejak 22 Maret 2023 (kompas.com 14/4/2023).
Selanjutnya kompas.com mencatat, varian baru ini mempunyai satu mutasi tambahan pada spike protein, yang dalam penelitian laboratorium, menunjukkan peningkatan infeksivitas serta potensi peningkatan patogenisitas. Arcturus telah terdeteksi di 22 negara termasuk India, Inggris, AS, dan Indonesia.
Tantangan Guru di Masa Pandemi
Efek pandemi Covid-19 dirasakan sungguh nyata. Dunia pendidikan pun tak luput dari terjangannya. Tak pelak lagi sektor ini berada dalam kondisi dilematis. Salah satu elemen yang paling merasakan imbas wabah ini adalah guru.
Kemampuan virus Covid-19 yang terus bermutasi dari waktu ke waktu seolah tiada batasnya menjadi tantangan serius bagi dunia pendidikan terutama guru.
Tantangan itu semakin dirasakan ketika diterapkan kebijakan pendidikan jarak jauh (PJJ) atau di dalam jaringan (daring).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.