Gerhana Matahari
Gerhana Matahari Hibrida, Pemda Sabu Raijua Gandeng ITB Gelar Festival Taman Langit Biru
Festival Langit Biru tersebut dilaksanakan untuk memantau Gerhana Matahari Hibrida yang terjadi 40 tahun sekali juga untuk menampilkan Astro Wisata
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Jevon Agripa Dupe
POS-KUPANG.COM, SABU RAIJUA- Berkenaan dengan Gerhana Matahari Hibrida, Pemda Sabu Raijua menyambutnya dengan sangat antusias. Ini ditunjukkan pemda setempat dengan menggandeng tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Festival Taman Langit Biru.
Adapun Festival Taman Langit Biru tersebut dilaksanakan untuk memantau Gerhana Matahari Hibrida yang terjadi 40 tahun sekali dan juga untuk menampilkan Astro Wisata.
Festival tersebut di gelar di Pantai Tebbi Raemea, Desa Loborai, Kecamatan Sabu Timur, pada 19-20 April 2023.
Pantauan POS-KUPANG.COM, terlihat pada Festival tersebut terdapat tiga teropong yang disediakan, terlihat masyarakat sekitar dibagikan kacamata khusus untuk dapat melihat fenomena gerhana matahari Hibrid tersebut.
Setelah puncak Gerhana Matahari Hibrida tersebut, masyarakat melakukan tarian-tarian serta melaksanakan kegiatan lomba perahu dan gulat khas masyarakat Sabu Raijua.
Charles Meyok Plt Kepala Dinas Pariwisata Sabu Raijua , menyampaikan bahwa Festival tersebut merupakan terobosan baru untuk menyajikan keindahan alam khususnya Astro Wisata.
”Festival ini merupakan salah satu upaya kami untuk menampilkan daya tarik wisata baru yaitu Astro Wisata, karena keindahan langit di Sabu Raijua, ditambah lagi Gerhana Matahari Hibrida ini terjadi 40 tahun sekali, kita manfaatkan momentum ini untuk mempromosikan keindahan langit yang ada,” ucap Charles pada Kamis 20 April 2023.
Baca juga: Warga Kabupaten Kupang Saksikan Gerhana Matahari Hibrida Lewat Kaca Mobil
Daniel Logo Sekertaris Dinas Pariwisata Sabu Raijua menyampaikan bahwa selain memantau gerhana matahari Hibrid, pihaknya juga menyelenggarakan berbagai event lainnya.
”Sejak kemarin kita adakan banyak event mulai dari lomba sepeda, lomba perahu, tarian adat dan gulat khas masyarakat Sabu Raijua,” ucap Daniel.
Dr.Chatief Kunjaya salah satu anggota Tim ITB menyampaikan bahwa pihaknya memutuskan untuk melaksanakan pemantauan Gerhana Matahari Hibrida di Sabu Raijua karena Sabu Raijua merupakan salah satu tempat terbaik untuk menikmati langit.
“Kami dari ITB satu tim yang berjumlah 7 orang dengan 3 teropong, kami memilih Sabu Raijua sebagai tempat pengamatan karena Sabu Raijua merupakan salah satu tempat terbaik untuk menikmati langit, Karena Sabu Raijua memiliki hari cerah paling banyak,” ungkap Chatief.
Chatief menyampaikan bahwa untuk gerhana matahari Hibrid di Sabu Raijua yang terjadi di puncak totalitasnya 93 persen bulan menutupi matahari.
Chatief berharap Pemda Sabu Raijua dapat membentuk Perda untuk melindungi langit Sabu Raijua.
” Pesan saya untuk masyarakat Sabu Raijua karena masyarakat Sabu Raijua memiliki keindahan langit yang sangat indah, keindahan ini harus dijaga dari polusi cahaya. Untuk itu masyarakat diminta agar lampu penerangan jangan diarahkan ke langit, karena dapat menjadi polusi cahaya, dan saya menyarankan untuk Pemda Sabu Raijua membentuk Perda khusus untuk melindungi langit Sabu Raijua,” harap Chatief.
Baca juga: Saksikan Gerhana Matahari dengan Mata Telanjang, Warga Malaka mengaku Pusing dan Muntah
Baca juga: Kaum Milenial Antusias Saksikan Gerhana Matahari Hibrida dari Bundaran Tirosa
Zadrach L. Dupe salah satu anggota Tim ITB lainnya juga berharap agar Pemda Sabu Raijua membentuk Perda khusus untuk perlindungan langit Sabu Raijua.
”Kami berharap pemerintah Sabu Raijua dapat membentuk Perda khusus untuk mencegah polusi cahaya,” harap Zadrach.
AKP. Yohanes Fono, Kapolsek Sabu Timur menyampaikan bahwa hingga penghujung acara tersebut situasi festival tersebut tetap kondusif.
” Kami dari kepolisian menurunkan 16 personil sesuai arahan pak Kapolres, untuk situasi hingga saat ini tetap kondusif,” ucap AKP Yohanes.
AKP Yohanes berharap setiap event yang akan diselenggarakan pemerintah dapat selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
”Saya berharap untuk event-event yang akan diselenggarakan koordinasi yang telah terbangun antara pemerintah dan kepolisian dapat selalu terbangun,” harap AKP Yohanes.
Mikael Doga salah satu masyarakat yang hadir pada festival tersebut merespon baik festival tersebut
.”Festival ini merupakan perayaan yang sangat baik, mengingat gerhana matahari ini terjadi 40 tahun sekali dan juga mempunyai dampak yang baik bagi pelaku usaha yang berjualan,” ucap Mikael.(cr22).
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.