Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 20 April 2023, Berani Memberikan Kesaksian Iman

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Berani Memberikan Kesaksian Iman.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Kamis 20 April 2023 dengan judul Berani Memberikan Kesaksian Iman. 

Yesus mendapatkan otoritas penuh dari BapaNya untuk menyampaikan pesan-pesan ini sehingga kata-kataNya benar dan berwibawa.

Karena asal dan otoritas tersebut, maka Yesus menjadi kunci nasib manusia. Manusia hanya memiliki dua pilihan yakni percaya atau menolakNya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 20 April 2023, Berani Mewartakan Yesus

Orang yang percaya akan beroleh hidup kekal, sedangkan orang yang tidak taat atau tidak percaya tidak akan melihat hidup itu.

Kesaksian Yohanes Pembaptis mungkin terlalu tinggi dan dalam serta abstrak bagi kita.

Kita lebih mudah menerima gambaran Yesus yang pop, manusiawi dan bersentuhan langsung dengan persoalan hidup kita setiap hari. Itu tidak salah.

Namun kita perlu sadari bahwa Yesus itu sungguh manusia dan sungguh Allah. Dua identitas ini harus menjadi bagian dari pengakuan iman kita akan Dia.

Ada bahaya bahwa kesaksian-kesakasian kita tentang Yesus hanya sebatas tokoh manusiawi yang hebat atau mengimani Yesus sebatas salah satu dari banyak manusia hebat lainnya.

Kesaksian Yohanes mendorong kita untuk mengakui dan mewartakan identitas ilahi Yesus. Hal ini tidak mudah karena banyak orang yang tidak percaya dan sulit menerima kebenaran iman ini.

Kontemplasi

Bacaan-bacaan suci hari ini, bacaan pertama dan bacaan injil meneguhkan agar kita harus benar-benar berani menjadi saksi Kristus dengan mengatakan apa yang benar dan apa yang diajarkan oleh Allah Bapa.

Yesus mengatakan apa yang dilihat apa yang didengar, tetapi kadang tidak dipercaya oleh manusia, oleh Anda dan saya.

Sayang, kesaksian tentang kebenaran iman semakin berkurang. Orang tidak berani menunjukkan sikap imannya di tengah khalayak ramai.

Nama baptis disembunyikan.

Tanda salib tidak dijalankan. Tuhan tidak pernah dibicarakan dalam lintas iman.

Iman menjadi pengalaman batin yang cukup dirasakan secara pribadi, menjadi ungkapan bersama di kalangan sendiri.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved