KKB Papua

Anggota TNI Hilang Setelah Bentrok dengan KKB Papua

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pada hari Selasa mengatakan empat anggota TNI hilang setelah baku tembak dengan pemberontak separatis

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (tengah) saat menggelar konferensi pers di Base Off Lanudal Juanda Surabaya, Selasa 18 April 2023. 

POS-KUPANG.COM - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pada hari Selasa mengatakan empat anggota TNI hilang setelah baku tembak dengan pemberontak separatis di wilayah bergolak Papua ketika mereka berusaha menyelamatkan seorang pilot Selandia Baru yang diculik.

Yudo Margono mengatakan kepada wartawan setelah kunjungan ke wilayah tersebut bahwa lima orang lainnya terluka dalam baku tembak tersebut, tetapi sebaliknya dalam kondisi baik. Yudo mengatakan militer siap untuk meningkatkan operasi tanpa merinci lebih jauh.

Penculikan pilot Susi Air Philip Mehrtens oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat pada bulan Februari memicu perselisihan baru antara pemberontak dan pasukan keamanan Indonesia.

 

Dalam baku tembak akhir pekan lalu selama operasi penyelamatan Mehrtens, KKB Papua mengatakan mereka telah membunuh 15 tentara setelah Jakarta tidak menanggapi permintaan negosiasi mereka.

Klaim itu dibantah oleh panglima TNI.

Ajak anak-anak dan ibu-ibu

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebutkan, Kelompok Separatis Teroris (KST) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua mengajak anak-anak dan ibu-ibu saat menyerang anggota TNI di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu 15 April 2023 lalu.

"Jadi istilahnya anggota kita dikeroyok. Mereka ajak masyarakat setempat dari ibu-ibu dan anak-anak untuk menyerang anggota kita," katanya saat konferensi pers di kompleks Bandara Juanda Surabaya, Selasa 18 April 2023.

Yudo mengaku baru saja menemui salah satu dari 36 anggota yang ikut dalam misi penyelamatan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mertens.

Menurut Yudo, anggota tersebut menceritakan bagaimana suasana penyerangan KST.

"Mereka berteriak-teriak sambil menembak ke sejumlah arah. Anggota mengaku ragu untuk menembak karena terlihat ada ibu-ibu dan anak-anak. Anggota mengaku tidak pernah berada dalam kondisi seperti itu," ujarnya.

Kepungan tembakan oleh KST berujung lima prajurit TNI yang mengalami luka tembak.

Baca juga: Sebelum Ditembak Mati KKB Papua, Pratu Miftahul Arifin Pernah Sampaikan Pesan Ini Kepada Sang Istri

Kelimanya dipastikan tidak meninggal dunia. Sudah dievakuasi ke Timika.

"Saya lihat sendiri kondisinya semuanya sehat. Lima tersebut Alhamdillah sehat, dari heli (helikopter) bisa jalan menuju ambulans untuk dilaksanakan perawatan di rumah sakit," kata Yudo.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved