KKB Papua

Yudo Margono Soal Strategi Hadapi KKB Papua: Sekarang Statusnya Berubah Jadi Operasi Siaga Tempur

Laksamana TNI Yudo Margono Panglima TNI mengubah strategi dalam menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua. Kini jadi operasi siaga tempur

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
STATUSNYA NAIK  - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono menaikan status operasi di Papua menjadi Operasi Siaga Tempur. Ini dilakukan terutama pada daerah-daerah tertentu, terkait juga dengan upaya pencarian pilot Susi Air yang hingga kini masih disandera KKB Papua. 

POS-KUPANG.COM – Laksamana TNI Yudo Margono, Panglima TNI mengubah strategi dalam menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang kini gencar melaksanakan aksi brutalnya di daerah tersebut.

"Dengan kondisi saat ini, apalagi untuk daerah tertentu, kami ubah menjadi operasi siaga tempur. Jadi operasi ini statusnya sudah ditingkatkan," tandas Yudo Margono, sebagaimana dikutip dari TribunJateng.com, Selasa 18 April 2023.

Panglima Yudo Margono mengatakan hal tersebut merespon, kontak tembak yang terjadi antara KKB Papua dengan prajurit TNI Distrik Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Propinsi Papua Pegunungan, Sabtu 15 April 2023, sekitar pukul 16.30 WIT.

Dalam pernyataannya, Laksamana Yudo Margono juga mengatakan, bahwa dalam serangan KKB Papua tersebut, korban yang meninggal dunia, Pratu Miftahul Arifin.

Pratu Miftahul Arifin merupakan salah bsatu dari 36 personel yang diterjunkan untuk mencari keberadaan Pilot Susi Air yang sedang disandera oleh KKB Papua.

Dalam pencarian itulah KKB Papua tetiba melakukan serangan mendadak terhadap prajurit TNI yang sedang terlibat dalam operasi pencarian tersebut.

Baca juga: Dave Laksono Desak TNI Tumpas KKB Papua: Mereka Wajib Dilumatkan dari Bumi Pertiwi

Dari kontak tembak tersebut, kata Yudo Margono, pihaknya sudah mendapat konfirmasi, bahwa selain satu prajurit gugur, ada empat prajurit lainnya juga menderita luka-luka. "Empat personel tersebut saat ini sedang dilakukan evakuasi," kata Yudo, Selasa 18 April 2023.

Sedangkan empat prajurit lainnya, lanjut dia,hingga kini belum diketahui keberadaannya. "Sampai saat ini kami masih mencari empat personel tersebut," ujarnya.

Yudo Margono juga menyebutkan bahwa proses evakuasi terhadap jenazah Pratu Miftahul Arifin hingga saat ini masih diupayakan. "Karena cuaca, proses evakuasinya terhambat. Tapi sekarang sedang diupayakan," tukasnya.

Disinggung mengenai upaya penyelamatan pilot Susi Air yang hingga kini masih ditawan, Yudo Margono mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pencarian.

"Tapi dengan situasi saat ini, apalagi untuk daerah tertentu, kami juga sudah ubah strateginya menjadi operasi siaga tempur. Jadi operasi ini statusnya sudah ditingkatkan," kata Yudo.

Sebelumnya, Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (TNI), Letjen Bambang Ismawan, mengungkap jenazah Pratu Miftahul Arifin masih belum bisa dievakuasi.

Adapun helikopter belum bisa merapat ke lokasi penyerangan KKB Papua.

Diketahui, Pratu Miftahul Arifin ditembak KKB Papua setelah mencoba mencari keberadaan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu 15 April 2023.

Menurut Bambang, jenazah Pratu Miftahul Arifin belum bisa dievakuasi karena terkendala cuaca ekstrem.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved