Berita Lembata
Kapolres Lembata Turun Tangan, Antrean Pelangsir BBM di SPBU Lamahora Langsung Lenyap
Setiap kendaraan yang hendak mengisi BBM di SPBU Lamahora wajib menunjukkan surat-surat kendaraan yang cocok dengan plat nomor.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
Laporan REPORTER POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Pihak Polres Lembata, TNI dan Satpol PP Kabupaten Lembata kini membuka posko di depan SPBU Lamahora untuk mengurai antrean kendaraan.
Setiap kendaraan yang hendak mengisi BBM di SPBU Lamahora wajib menunjukkan surat-surat kendaraan yang cocok dengan plat nomor.
Kendaraan juga hanya mengantre pada satu sisi jalan saja. Walhasil, saat ini, tidak ditemukan lagi mobil dan motor para pelangsir yang setiap hari mengantre di SPBU Lamahora sepanjang hari.
Kebijakan tegas ini tak lepas dari langkah Kapolres Lembata AKBP Vivick Tjangkung yang sejak tiba di Lembata pada Sabtu, 15 April 2023, langsung mengecek antrean di SPBU Lamahora. Saat itu dia memerintahkan tidak boleh ada mobil yang antre di luar jam operasi dan parkir di jalan raya tanpa sopir.
Baca juga: Tim Manajemen KSP Kopdit Ankara di Lembata Dilatih Tokoh Credit Union Asia
Selang dua hari yakni pada Senin, 17 April, AKBP Vivick Tjangkung bersama Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa, Ketua DPRD Lembata Petrus Gero dan unsur Forkopimda kembali melakukan sidak di SPBU Lamahora.
Kapolres Vivick mengecek kuota BBM yang masuk dan jumlah BBM yang didistribusikan selama sehari. Dia juga mengecek nozzle SPBU milik PT Hikam ini, juga tangki pendam yang berada di sisi timur.
Dia juga menggali informasi di beberapa pihak terkait yang hadir saat itu, yakni Camat Nubatukan dan pengelola SPBU Lamahora PT Hikam.
"Kita mau cari kebenaran aja. Informasi yang kita terima kita ingin cek kebenarannya. Baru tahap ini. Kita masih ngecek, informasi umum masuk kan boleh saja," kata Vivick.
Pihak kepolisian akan menertibkan antrian panjang di sepanjang jalur jalan di SPBU Lamahora dan Waijarang.
Baca juga: Penguatan Kapasitas Manajemen, KSP Kopdit Ankara di Lembata Komit Prinsip dan Etika Dasar Koperasi
Penertiban ini menurutnya bisa menjadi petunjuk apakah BBM benar-benar langka, yakni kuota yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, atau dugaan mafia BBM di Lembata benar adanya.
"Untuk sementara kita tertibkan tempat ini dulu. Kan kita sudah lihat bahwa masyarakat rapi. Kita akan cek pemasok BBM yang ada di sini, sesuai apa nggak dengan kebutuhan masyarakat setiap hari," ucapnya.
"Nanti kita lihat sendiri seperti apa. Apakah sampai jam 10 nggak. Kalau (jam operasi pengisian) sampai sore berarti ada kemajuan yang lebih baik," lanjut Kapolres perempuan pertama di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini.
Di tengah gebrakan yang dilakukan AKBP Vivick ini, masyarakat berharap persoalan BBM di Lembata akan bisa diatasi.
"Kalau penegakan hukum oleh polisi dan jaksa termasuk pemerintah total melakukan pengawasan, saya pikir masalah ini bisa diatasi," kata seorang warga saat menyaksikan sidak ini. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.