Berita Flores Timur

Pasutri di Larantuka Buka Celengan Sampah, Solusi Lingkungan Asri hingga Raup Cuan

Inspirasi membuka celengan sampah plastik tersebut muncul dari rekannya yang memiliki Bank Sampah di Kota Kupang.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Resa Emanuela Alexander (kanan) dan Sartika Indriani Salouw (tengah) pasutri membuka celengan sampah di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Minggu 9 April 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Pasangan suami istri di Kelurahan Puken Tobi Wangibao, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Resa Emanuela Alexander (33) dan Sartika Indriani Salouw (33) membuka celengan sampah plastik.

Masyarakat bisa menjual sampah plastik kemudian dicatat di dalam buku tabungan layaknya nasabah lembaga keuangan pada umumnya. Menurut Alexander, inspirasi membuka celengan sampah plastik tersebut muncul dari rekannya yang memiliki Bank Sampah di Kota Kupang. Usai meneguk kopi dan berdiskusi setahun yang lalu, Alexander akhirnya membuat terobosan di Larantuka pada Februari 2023.

"Sampah plastik ini selalu dianggap tidak punya nilai ekonomi, padahal sebetulnya ada. Dari pada dibuang begitu saja, mending bawa datang untuk diuangkan," kata Alexander didampingi istrinya, Minggu 9 April 2023.

Baca juga: Kapolres Flores Timur Salurkan 50 Paket Bansos Kapolda NTT bagi Warga Desa Lamanabi

Untuk membedakan antara sortir dan bukan, adalah memisahkan tutupan botol dari kemasannya. Botol plastik itu ditimbang dengan alat penimbang digital agar menghindari rekayasa transaksi.

"Harga botol plastik yang belum disortir Rp 1.200 per kilogram, kalau yang sudah sortir harganya Rp 1.800 per kilogram. Kita pakai alat timbang digital. Jadi akurasinya lebih paten. Yang paling detail juga bisa terbaca," paparnya.

Bukan hanya membeli dari warga setempat, Alexander juga menggandeng dua komunitas yang getol memerangi sampah, Trash Hero Larantuka dan komunitas Anti Sampah Plastik (ANSPAK) Beta Waiklibang.

Baca juga: Devosi Kepada Maria, Tuan Ma di Larantuka, Flores Timur

Selama dua bulan ini, katanya, hampir satu ton sampah dikirim ke Maumere, Kabupaten Sikka. Usaha ini dinilai menjadi jurus jitu untuk memerangi sampah secara kolektif.

Dengan membukukan hasil timbangan, maka nasabah akan menarik uangnya kapan saja. Ia menyarankan agar nasabah jangan langsung menarik saldo agar jumlahnya lebih banyak.

"Sehari misalkan 1 kg, maka sebaiknya tunggu sampai satu dua bulan dulu, supaya uangnya lebih banyak. Kita catat dari tanggal dia timbang, beratnya berapa, dan saldonya," jelasnya.

Tak bekerja sendirian, pasutri yang sudah dikaruniai satu anak ini mempekerjakan dua pemuda yang bertugas menyortir dan press botol menggunakan alat manual. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved