Berita Kota Kupang

Saat Umat di Gereja HKBP dan Masjid Al Muttaqin Kupang Ibadah Berdampingan

Toleransi yang dipupuk kedua tempat ibadah sejak lama ini ditunjukkan saat Paskah dan Bulan Ramadan ini. 

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
RUMAH IBADAH - Tampak dua rumah ibadah dari Umat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dan Masjid Al Muttaqin di Kota Kupang letaknya berdampingan. 

"Kita selalu berkoordinasi dengan gereja untuk mengamankan parkiran. Gereja menggunakan parkiran masjid. Masjid menggunakan parkiran gereja. Itu sudah terjadi beberapa tahun dan itu kita sudah saling memahami. Kerukunan yang ada di tempat ini luar biasa," jelas dia. 

Menurut mantan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Alor ini dengan berdampingnya gereja dan masjid tersebut justru semakin mempererat umat kedua agama. Kedua umat selama ini juga selalu solid menjaga kerukunan dan ibadah masing-masing. 

"Ini juga menjadi ikon untuk kerukunan beragama di Kota Kupang," tambah dia. 

Baca juga: Toleransi Semana Santa, Umat Muslim Jualan di Depan Gereja Katedral Larantuka

Sejak awal berdirinya gereja dan masjid ini juga komunikasi dan silaturahmi keduanya sudah terjalin baik.

Keduanya juga mensiasati agar suara-suara yang ditimbulkan saat ibadah baik itu di masjid atau gereja dapat ditolerir dan tidak menggangu. 

"Kita saling memahami. Misalnya gereja masuk jam 9 pagi terus setelah selesai kita masuk Shalat Jumat, nantikan sudah tidak ada suara lagi. Usai Shalat Jumat pun kegiatan gereja juga bisa digelar dan tidak saling mengganggu," lanjut dia.

Ia menerangkan volume pengeras suara yang keluar masjid hanya digunakan untuk saat adzan saja. Setelahnya pihaknya akan menggunakan pengeras suara dalam masjid saja.

"Sehingga tidak menggangu teman-teman di gereja. Sama juga saat dari gereja biasanya menyanyi kita pun tidak dengar di dalam masjid," sebut Marhaban lagi.

Selain komunikasi langsung untuk memikirkan solusi bersama, di antara kedua tempat ibadah ini pun sudah dibangun tembok penghalang. Namun demikian selebihnya aktivitas keagamaan di kedua tempat ibadah ini tidak menjadi masalah berarti bagi umat masing-masing.

"Karena kita sudah sering saling membangun komunikasi selama ini. Itu yang terpenting," kata dia.  (fan)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved