Berita Kota Kupang

Antusias Warga Ketika Jalan Salib Malam Hari di Kota Kupang 

Warga di Klasis Kota Kupang, antusias mengikuti prosesi jalan salib di malam hari, yang digelar Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang. 

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
SALIB - Pemeran Yesus saat sedang memikul salib dalam prosesi jalan salib yang digelar oleh Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang. 

Sikap angkuh kaisar terus mendesak Yesus agar mengeluarkan mujisat. Ia bahkan mengancam akan memberi hukuman jika permintaan ini tidak dilakukan. 

Dengan pakaian kebesarannya berjubah merah seperti bangsawan, kaisar lalu melepas jubahnya dan mengenakan ke Yesus. Ia terus berkata gunjing ke Yesus. Ia tidak percaya Yesus mempunyai mujisat. 

Dari tempat ini, kaisar lalu memerintahkan pengawal membawa Yesus ke hadapan gubernur Pilatus. Di tempat pemberhentian ke tujuh yang berlokasi di gereja Kota Kupang, Yesus diperhadapkan ke gubernur Pilatus. 

Gubernur Pilatus kemudian memerintahkan Yesus dibawa ke tempatt hukum. Dia meminta untuk Yesus dicanbukf. 

"Cambuk dia, biarkan orang Yahudi melihat dia," ucap dia. 

Para pengawal lalu menghukum cambuk Yesus dihadapan orang Yahudi. Bagi para pengawal, tiap orang yang merasa diri sebagai seorang raja, merupakan sebuah bentuk perlawanan kepada kaisar. 

Hujan Rintik

Di perhentian ke tujuh, hujan rintik. Alam malam hari di depan gereja Kota Kupang mendung. Rintik hujan terus mengalir dari langit. Prosesi penghukuman terhadap Yesus masih berlangsung. 

Jemaat di tempat ini tidak pantang mundur. Ada yang bahkan naik ke atas pagar gereja demi menyaksikan adegan ketika Yesus dihukum.  

Tidak ada yang bergerak dari pelataran panggung pertunjukan. Jemaat bertahan untuk melihat, sengsaranya juru selamat ketika menyelematkan umat manusia, lewat kesengsaraan yang ia terima.  

Hujan baru meredah sesaat sebelum adegan ditempat ini berakhir. Paduan suara dari gereja Ebenhaezer Oeba mengiringi prosesi ke perhentian terakhir, dimana Yesus akan disalibkan. 

Baca juga: Ribuan Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang Antusias Sambut Prosesi Jalan Salib

Yesus memikul salib dan dikawal oleh pengawal kerajaan. Dalam perjalanan Yesus terus dicambuk, dipukul oleh pengawal. Tangisan pecah melihat Yesus terus dipukul. 

Perhentian terakhir berlangsung di gereja Laihoiria, Namosain. Di tempat ini, adegan akan memperlihatkan Yesus kembali disiksa sebelum disalibkan. 

Anastasia Mangi, seorang perempuan muda yang turut menyaksikan acara ini mengaku haru melihat tiap adegan, ketulusan Yesus menjalani tiap proses menjadi bagian yang paling menyentuh. 

Ia menyebut, acara semacam ini jelas mengundang haru hingga tangis. Meski dilakukan dengan peran pengganti, nilai yang dipesankan dari seorang Yesus. 

Baca juga: Paskah 2023, Jalan Salib VIII Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang, Pemerintah Minta Umat Maknai Toleransi

"Biar peran pengganti tapi kita sedih, kalau kita ikuti betul-betul. Apalagi ini baru dibuat lagi setelah covid-19," sebut dia. 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved