Berita Kota Kupang

Uskup Agung Kupang Tegaskan Umat Kristiani Harus Jadi Pengikut Kristus Bukan Pendamping

walaupun ucapan syukur itu dalam keadaan kerapuhan dan keterbatasan manusia, tapi manusia juga menerim anugerah.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
PERAYAAN MISA - Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang saat memimpin Misa Pontifikal di Gereja St. Yosep Naikoten, Kota Kupang, Selasa, 4 April 2023 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang tegaskan agar umat kritiani harus menjadi pengikut Kristus bukan menjadi pendamping Kristus.

Hal ini disampaikan Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang saat menyampikan khotbahnya dalam misa Pontifikal di Gereja St. Yosep Naikoten, Kota Kupang, Selasa, 4 April 2023.

Perayaan misa ini dipimpin langsung oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang dan diikuti oleh ratusan biarawan/wati yang ada di Wilayah Keuskupan Agung Kupang yang terdiri dari 6 Kabupaten/Kota di NTT.

Baca juga: Ramadhan 2023, Kapolda NTT Bagi Takjil dan Berbuka Puasa di Masjid Raya Kota Kupang

Dalam khotbahnya, Mgr. Petrus Turang menegaskan kepada biarawan/wati serta seluruh umat agar berhati-hati untuk membangun diri dalam hal untuk menjadi pengikut Kristus. Pasalnya, tidak sedikit orang Katolik yang menempatkan dirinya  mendampingi Kristus bukan mengikuti Kristus.

"Persoalan yang paling besar dari orang-orang kristen adalah mereka mau mendampingi Kristus bukan mengikuti. Mereka mau berjalan di kiri dan kanan Kristus. Padahal kita semua sebenarnya pengikut Kristus yang harus berjalan di belakang Dia" kata Mgr. Petrus.

Dalam perayaan ini juga melalui khotbahnya, Mgr. Petrus Turang menyoroti tokoh Petrus. Dimana, di dalam kitab suci,  Petrus mengakui bahwa Yesus adalah Putra Allah dan juga sebagai Mesias. Namun Petrus juga menyangkalnya.

"Orang yang mendampingi Yesus dari samping itulah yang membuat seakan-akan tidak berarti karena merasa setara. Jadi kita harus mengikuti Yesus dari Belakang agar kita tahu bahwa Dia adalah Allah dan Putra Allah,"  ungkap Mgr. Petrus.

Baca juga: Ombudsman RI Perwakilan NTT Hadiri Pencanangan ZI KPUD Kota Kupang Menuju WBK dan WBBM

Mgr. Petrus juga sampaikan untuk selalu mengikuti dan meneladani Yesus dalam kehidupan.

"Kita harus mengikuti Dia dan meneladani Dia. Pada hari ini kita berkumpul atas belas kasih Tuhan sendiri dalam panggilan hidup kita masing-masing. Panggilan hidup membiara, panggilan hidup berkeluarga dan lainnya. Kita harus bersyukur karena anugerah itu memang anugerah dari Allah yang istimewah, walaupun dalam kondisi manusia yang rapuh," ujarnya.

Memang, lanjutnya, walaupun ucapan syukur itu dalam keadaan kerapuhan dan keterbatasan manusia, tapi manusia juga menerim anugerah.

"Kita juga menerima anugerah itu dalam daya yang diberikan oleh Tuhan sendiri supaya kita bisa menemukan peta Jalan yang diberikan kepada kita," pungkasnya.

Hal itu, kata Mgr. Petrus, supaya  bisa menumbuhkan dengan syukur panggilan itu dalam membangun persaudaraan.

Dengan panggilan imamat dalam Gereja, kata Mgr. Petrus, baik secara umum maulun secara khusus, Gereja mengenang kembali anugerah kristus yaitu daya ilahi untuk melakukan pelayanan sebagai tanda keselamatan. Menurutnya itulah hal yang paling utama.

"Jadi kehadiran kita di dunia ini sebagai orang Kristiani menjadi tanda-tanda keselamatan. Kalau kita mau mengubah dunia itu salah. Karena itu akan menghancurkan kita sendiri. Kita ditugaskan di dunia ini untuk membawa tanda keselamatan bukan mengubah dunia," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved