Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 6 April 2023, Mengertikah Kamu?

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Mengertikah Kamu?

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Kamis 6 April 2023 dengan judul Mengertikah Kamu? 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Mengertikah Kamu?

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari kitab Keluaran 12: 1-8.11-14, bacaan kedua 1 Korintus 11: 23-26, dan bacaan Injil Yohanes 13: 1-15.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 6 April 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Salam damai sejahtera untuk kita. Hari ini kita mulai memasuki Tri hari Suci. Hari ini kita memulai Kamis Putih, kisah perjamuan akhir Yesus bersama para rasulNya.

Bacaan pertama mengisahkan tentang penetapan perjamuan paskah bagi seluruh umat Israel. Penetapan itu dilakukan Yahwe yang difirmankan kepada Musa dan Harun sebelum mereka keluar dari tanah Mesir.

Maka perjamuan Paskah bangsa Israel adalah perjamuan terakhir mereka di Mesir sebelum mereka keluar dari tanah Mesir untuk pembebasan mereka sebagai bangsa pilihan Tuhan yang hidup dalam penjajahan bangsa Mesir.

Dan darah anak domba jantan yang dikorbankan dalam perjamuan itu harus dioleskan di ambang pintu rumah sebagai tanda Tuhan akan melawati bangsa Mesir dan menghukum mereka semua.

Mereka harus makan daging panggang dengan kasut dan tongkat di tangan. Dan ini menjadi hari raya bagi Tuhan turun temurun.

Bagi bangsa Israel, ini adalah perayaan pembebasan, sedangkan bangsa Mesir adalah hari kutukan dari Tuhan untuk mereka.

Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus menegaskan kembali apa yang dilakukan Yesus pada malam perjamuan akhir itu dan menjadi satu perayaan perjamuan ekaristi yang dijalankan turun temurun sebagai kenangan akan wafat dan kebangkitan Tuhan sampai Dia datang kembali.

Sedangkan dalam Injil, pemenuhan dan pembaharuan Perjamuan Paskah Tuhan dalam diri Yesus Kristus Tuhan kita. Yesus menjadi Anak Domba untuk menyelamatkan bangsa Israel dan juga seluruh bangsa di dunia.

Baca juga: Live Streaming Prosesi Semana Santa Larantuka Kamis Putih 6 April 2023, Devosi Cium Tuan Ma

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Kisah perjamuan malam terakhir Yesus bersama rasul-rasulNya menjadi tanda penggenapan akan tanda keselamatan dari Tuhan sendiri melalui Yesus sendiri.

Kisah malam perjamuan terakhir ini dengan versi lengkapnya yang kita dengar dan renungkan hari ini.

Dari kisah perjamuan akhir Yesus ini ada beberapa bagian penting yang menjadi satu kesatuan dari seluruh kisah ini.

Kisah ini dilatarbelakangi oleh kisah perjamuan paskah bangsa Israel sebelum keluar dari tanah Mesir dengan sebuah pola yang hampir sama.

Bagian pertama: Persiapan: Yesus meminta para rasulnya mempersiapkan perjamuan akhir. Proses ini sama seperti Yahwe meminta Musa dan Harus agar memberitahukan kepada umat Israel untuk mempersiapkan perjamuan paskah mereka. Perjamuan pembebasan mereka.

Bagian kedua adalah makan perjamuan. Jenis makanan adalah roti tak beragi dan daging anak domba panggang. Bahan-bahan ini dibuat oleh bangsa Israel.

Sedangkan Yesus, roti tak beragi masih tetap ada, tetapi Anak Domba yang dilambangkan dengan hosti dan anggur itu adalah diriNya sendiri.

Bagian ketiga, Yesus membasuh kaki para rasulNya. Sebuah tanda kerendahan hati Yesus, tetapi juga tanda pembaptisan kita yang membebaskan.

Dan ini bagi bangsa Israel yang dilambangkan dengan penyeberangan bangsa Israel melalui Laut Merah menuju tanah terjanji.

Penyeberangan laut itu sebagai tanda pembebasan bangsa Israel dan sekaligus lambang pembaptisan, saat kita diangkat menjadi anak-anak Allah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 6 April 2023, Kamis Putih, Perayaan Cinta Kasih

Dari kisah perjamuan akhir Yesus ini kita belajar banyak hal. Namun pada kesempatan ini saya mau fokus saja pada saat perjamuannya.

Ini adalah sebuah perjamuan akhir dari Yesus bersama-sama dengan rasul-rasulnya. Menjadi menarik karena menjadi spesial sekali.

Mereka tentunya sebagai sebuah keluarga pasti sering makan bersama dan membuat perjamuan selama berada bersama-sama dengan Yesus.

Namun malam itu menjadi spesial karena setelah perjamuan itu, Yesus membasuh kaki rasul-rasulNya. Yesus menunjukan kerendahan hatiNya dan kesiapanNya untuk menjalani tahap berikutnya dengan mengikat pinggangnya seperti dilakukan oleh umat Israel saat hendak keluar dari Mesir.

Yesus dalam perjamuan itu juga mendoakan para rasulNya untuk tetap bersatu. Kisah romantik yang sedih ini menghadirkan sebuah kisah saling mengasihi dalam kerendahan hati.

Peristiwa ini diangkat untuk melihat gejolak keluarga-keluarga katolik yang mengalami guncangan dalam kehidupan mereka. Agar masing-masing perlu belajar dari kisah ini.

Bahwa perjamuan bersama dalam keluarga akan sangat membantu menghadapi setiap tantangan dan cobaan yang hendak dialami oleh keluarga-keluarga kita.

Ada banyak keluarga kita tak pernah lagi makan bersama dalam kebahagiaan dan kerendahan hati untuk saling menghormati dan menghargai serta saling mengasihi.

Semua lebih suka cari makan sendiri-sendiri dan mengabaikan makan bersama sebagai simbol kebersamaan dan kesatuan keluarga itu sendiri.

Saat kita menghadirkan Tuhan sendiri dalam perjamuan keluarga dengan doa bersama. Kita kehilangan moment-moment itu. Kita lebih suka mencari kebersamaan di luar daripada di dalam rumah atau komunitas sendiri.

Hasilnya kita sedang dilanda krisis perceraian dan diceraiberaikan. Jika ada sikap tercerai berai itu tandanya si jahat sudah menguasai kita.

Mari kita belajar dari perjamuan bersama Yesus ini yang menyiapkan rasul-rasulnya untuk menghadapi tantangan dan masalah yang akan mereka hadapi.

Saat makan bersama itu mereka saling meneguhkan satu sama lain bahkan jujur dan terbuka serta saling menegur.

Mari kita semakin hari belajar untuk selalu hadir dan makan bersama dalam keluarga kita untuk saling meneguhkan dan menyatukan.

Baca juga: Opini Verry Guru: Belajar dari Petrus dan Yudas Iskariot

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Pesan untuk kita, pertama, selalu siap untuk tugas yang Tuhan siapkan untuk kita. Karena rencana penyelamatan Tuhan itu dapat terjadi kapan dan di mana saja.

Kedua, Tuhan Yesus sebelum menjalani penderitaan dan wafatNya, Dia makan bersama dulu dengan para RasulNya. Mari kita tempatkan Tuhan dalam perjamuana hidup kita agar Tuhan selalu menguatkan kita dalam setiap pergumulan hidup kita.

Ketiga, hadirkan selalu kebersamaan yang menyatukan dan bukannya tercerai berai. Hanya dalam kesatuan itulah, Tuhan hadir selalu untuk menguatkan kita.

Teks Lengkap Bacaan Kamis 6 April 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Kamis 6 April 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Kamis 6 April 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama Keluaran 12:1-8.11-14

"Aturan perjamuan Paska."

Bacaan dari Kitab Keluaran:

Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun.

Katakanlah kepada segenap jemaat Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.

Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.

Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela dan berumur satu tahun; kamu boleh mengambil domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kamu kurung sampai tanggal empat belas bulan ini.

Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah, tempat orang-orang makan anak domba itu.

Pada malam itu juga mereka harus memakan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti yang tidak beragi dan sayuran pahit. Beginilah kamu harus memakannya: pinggangmu berikat, kaki berkasut, dan tongkat ada di tanganmu.

Hendaknya kamu memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, dan membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman.

Akulah Tuhan. Adapun darah domba itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan melewati kamu.

Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari ini harus menjadi hari peringatan bagimu, dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun temurun.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 116:12-13.15-16bc.17-18

Refr. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu. Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.

1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.

2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu; aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu. Engkau telah melepaskan belengguku.

3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

Bacaan Kedua 1 Korintus 11:23-26

"Setiap kali kamu makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan."

Bacaan dari Surat Pertama Santo Paulus kepada Jemaat di Korintus:

Saudara-saudara, apa yang telah kuteruskan kepadamu ini telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam Ia diserahkan, mengambil roti, dan setelah mengucap syukur atasnya, Ia memecah-mecahkan roti itu seraya berkata, “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu; perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku!”

Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata, “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku. Setiap kali kamu meminumnya, perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku.” Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini, kamu mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil Yohanes 13:34

Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.

Bacaan Injil Yohanes 13:1-15

"Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir."

Inilah Injil suci menurut Yohanes:

Sebelum Hari Raya Paskah mulai, Yesus sudah tahu bahwa saatnya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sebagaimana Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya, demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir.

Ketika mereka sedang makan bersama, Iblis membisikkan dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, rencana untuk mengkhianati Yesus. Yesus tahu, bahwa Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Maka bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya.

Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya. Kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya, lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus kepadanya, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan memahaminya kelak.”

Kata Petrus kepada-Nya, “Selama-lamanya Engkau tidak akan membasuh kakiku!” Jawab Yesus, “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak akan mendapat bagian bersama Aku.”

Kata Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya, “Barangsiapa sudah mandi, cukuplah ia membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya.

Kamu pun sudah bersih, hanya tidak semua!” Yesus tahu siapa yang akan menyerahkan Dia; karena itu Ia berkata, “Tidak semua kamu bersih.” Sesudah membasuh kaki mereka, Yesus mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya.

Lalu Ia berkata kepada mereka, “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

Nah, jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki. Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepadamu, supaya kamu juga berbuat seperti yang telah Kuperbuat padamu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved